TERASBATAM.ID: Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepri menjadwalkan pemanggilan direksi PT PLN Batam terkait kondisi krisis kelistrikan yang ditandai dengan pemadaman bergilir. Krisis listrik yang terjadi mendadak ini diawali dengan blackout hingga 12 Jam di 1 Januari 2023.
Ketua Komisi II DPRD Kepri Wahyu Wahyudin saat dikonfirmasi, Senin (02/01/2023) mengatakan, DPRD Kepri sudah melakukan konfirmasi kepada pihak PT PLN Batam terkait peristiwa pemadaman 12 jam di Batam dan disusul dengan pemadaman bergilir.
“DPRD Kepri sudah melakukan upaya konfirmasi terkait pemadaman listrik yang terjadi saat, kepada PLN Batam ” kata Wahyu.
Menurut Wahyu, PT PLN Batam menyampaikan bahwa banyak kerusakan Trafo (Gardu) sehingga terjadi pemadaman dan hingga kini belum dapat dipastikan kapan akan dapat normal kembali.
“kita akan panggil PT PLN Batam untuk menggelar rapat evaluasi terkait kondisi kelistrikan di Batam dan Bintan. Pemadaman yang terjdi ini sangat berdampak terhadap ekonomi, Industri dan wisata di Kepri, ” kata Wahyu .
Matinya aliran listrik atau blackout pada Minggu (01/01/2023) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB, membuat warga kota Batam dan Bintan terkejut dan terganggu aktivitasnya. Bahkan pemadaman listrik ini diikuti dengan matinya aliran air bersih oleh SPAM Batam yang mengaku aliran listrik sangat vital untuk distribusi air bersih.
Ketua DPRD Batam Nuryanto mengaku heran dengan terjadinya pemadaman hingga belasan jam yang dilakukan oleh PT PLN Batam.
“Kok bisa ya padam. Setahu saya PLN Batam sudah terbiasa melayani konsumen dengan maksimal. Untuk itu, kita akan menyurati dan mempertanyakan hal ini kepada PLN Batam. Apa masalahnya dan penyebab. Serta tindak lanjutnya dan langkah-langkah yang diambil,” kata Nuryanto.
Cak Nur, demikian panggilan akrabnya menyebutkan, merespon banyaknya keluhan dari masyarakat Batam terkait pemadaman DPRD akan melayangkan surat ke PLN Batam guna mempertanyakan apa penyebab dan masalahnya.
“Tentunya ini, akan menimbulkan multiplayer efek terhadap sektor perekonomian dan keamanan. Sehingga harus ditangani secara profesional. Dan harus diklarifikasi. Sehingga jelas dan terang berang,” kata Cak Nur.
Menurut Cak Nur, pemadaman bergilir yang dilakukan sepanjang hari sejak Senin (02/01/2023) menyebabkan aktivitas dunia usaha, khususnya di level Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berdampak.
Corporate Secretary PT PLN Batam, Hamidi Hamid dalam pernyataan tertulisnya menyampaikan bahwa PLN berhasil memulihkan kembali sistem kelistrikan dari sisi pembangkit, jaringan transmisi dan distribusi listrik ke pelanggan yang sebelumnya terdampak. Terdapat 11 Gardu induk di Batam dan 5 Gardu Induk di Bintan berhasil dipulihkan dengan cepat sehingga seluruh jaringan distribusi ke Pelanggan dapat segera dipulihkan.
“Sejak terjadi gangguan, seluruh personil, baik yang sedang piket siaga maupun yang berada di rumah langsung turun ke lapangan untuk melakukan pemulihan kelistrikan,” ucap Hamidi.
PLN juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pelanggan dan stakeholders yang telah mendukung PLN dalam melakukan pemulihan, sehingga dapat berjalan dengan cepat dan lancar.
“Dengan kolaborasi ini, kurang dari 12 jam kita berhasil menyalurkan listrik kembali kepada seluruh masyarakat. Secara bertahap, PLN juga mulai mengalirkan listrik ke pelanggan-pelanggan besar, khususnya di sektor bisnis dan industri,” tutur Hamidi.
Terkait penyebab gangguan, PLN masih melakukan asesmen menyeluruh untuk memastikan penyebab dan sekaligus menjadi inisiatif koreksi, serta antisipasi ke depan agar sistem kelistrikan semakin andal.