TERASBATAM.ID: Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepri menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PT PLN Batam terkait padamnya listrik di Batam dan Bintan selama 12 Jam pada 1 Januari 2023 lalu. Rapat digelar tertutup, berikut alasan mengapa RDP selama dua jam itu dilaksanakan secara tertutup.
“Kenapa rapatnya tertutup? Karena ini objek vital nasional, maka ada hal-hal hanya untuk konsumsi internal karena kita menjaga stabilisasi investasi di Batam,” kata Ketua Komisi III DPRD Kepri Irwansyah dalam konferensi pers yang digelar seusai RDP digelar.
Irwansyah juga mengatakan, bahwa dalam rapat tertutup itu juga dibahas mengenai penyebab terjadinya blackout selama 12 jam di Batam dan Bintan.
“penyebabnya saat ini masih diinvestigasi, lokasinya sudah diketahui, tetapi butuh waktu secara detil untuk mengetahuinya,” kata Irwansyah.
Politisi PPP itu juga memastikan bahwa PLN Batam telah mengundang auditor dan konsultan dan saat ini sudah datang dan bekerja untuk melakukan investigasi terkait insiden pemadaman total hampir di seluruh Batam itu.
“penting bagi kami untuk mengetahui penyebabnya,” kata Irwansyah.
Sementara itu Direktur Utama PT PLN Batam Muhammad Irwansyah Putra mengatakan, bahwa kapasitas daya yang dimiliki oleh PT PLN Batam cukup.
“Februari nanti kita akan presentasi apa saja yang sudah kita lakukan terkait dengan hasil pembahasan tadi, juga persiapan dan antisipasi di bulan Ramadan dan idul fitri agar menghindari seperti kejadian seperti kemarin,” kata Muhammad Irwanysah singkat.
Sejumlah anggota Komisi III yang hadir antara lain Widiastadi Nugroho dan Nyangnyang Haris Pratamura. Sedangkan Direksi PT PLN Batam yang mendampingi Dirut PLN Batam berjumlah 6 orang serta turut hadir Kepala Dinas Energy Sumber Daya Mineral (ESDM) Kepri Edwin.