Ditemukan African Swine Fever (ASF), Singapura Hentikan Import Babi dari Batam

Suplai Hampir 20 Persen Kebutuhan Babi Singapura

TERASBATAM.ID: The Singapore Food Agency (SFA) menghentikan sementara waktu hingga investigasi selesai setelah ditemukannya babi dari Pulau Bulan, Batam, Kepulauan Riau yang terdeteksi terjangkit African Swine Fever (ASF). Kementerian Pertanian sedang melakukan investigasi terkait hal ini.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepri Rika Azmi, Senin (24/04/2023) mengatakan, hari ini (24/04) Kementerian Pertanian bersama Balai Veteriner turun ke peternakan babi di Pulau Bulan untuk melakukan pemeriksaan terkait temuan SFA terkait babi disana.

“hari ini Kementan dan balai veteriner turun ke lokasi perternakan,” kata Rika.

Rika mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan dari Otoritas Veteriner Provinsi Kepulauan Riau terkait temuan ASF tersebut sehingga baru dapat diambil kesimpulan apakah memang deteksi penyakit tersebut memang menyebar disana.

Sebelumnya pada Media Release The Singapore Food Agency (SFA) yang diterbitkan 20 April 2023 menyebutkan bahwa mulai 23 April 2023 sementara ini import babi dari pulau bulan ke Singapura dihentikan sementara hingga investigasi selesai dilakukan.

Peternakan babi PT Indo Tirta Suaka (ITS) yang berada di Pulau Bulan memiliki luas lahan sebesar 1.500 hektare, dengan jumlah babi ternak sebanyak 240.000 ekor dengan populasi per hari sebanyak 2.000 ekor, setiap harinya PT ITS mengeksport babi ke Singapura dengan jumlah yang bervariasi antara 900 ekor hingga 1.300 ekor dengan harga sekitar S$ 2 per kilogram.

Pulau Bulan memasok hampir 20 persen kebutuhan konsumsi babi di Singapura.