Deretan Para Mantan Pejabat yang Ikhtiar “Move On” ke Legislatif

Bekas Jenderal TNI dan Polri Ikut Beradu di Dapil Kepri

TERASBATAM.ID: Sejumlah mantan pejabat yang pernah berkuasa di pemerintahan maupun di TNI/Polri kini mencoba “move on” mengadu peruntungan nasib ke kursi legislative. Dari Mantan Gubernur hingga mantan Kapolda Kepri akan bertarung pada pemilu legislative 2024.

Mantan Gubernur Kepri periode 2020 – 2021 Isdianto menempati nomor urut 1 pada calon daftar sementara (DCS) dari Partai Kebangkitan Bangsa, kemudian ada nama mantan Wakil Gubernur Kepri periode 2010 – 2015 Soeryo Respationo yang menempati nomor urut 1 dari PDI Perjuangan.

Selanjutnya calon petahana DPR RI dari Nasdem yang juga mantan Walikota Batam periode 2001-2005 Nyat Kadir menempati nomor urut 1 dari Partai Nasdem. Kemudian ada Asman Abnur, politisi senior dari PAN menempati nomor urut 3, mantan Wakil Walikota Batam yang berpasangan dengan Nyat Kadir ini juga pernah menjabat sebagai Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi di era Presiden Jokowi. Asman telah empat periode bertahan di senayan mewakili Provinsi Kepri.

Selanjutnya mantan Kepala Badan Pengusaha Batam Mustofa Widjaja periode 2005 – 2016, mantan birokrat di BP Batam yang dulu bernama Otorita Batam ini mencoba peruntungan menjadi caleg DPR RI dari Partai Demokrat dengan nomor urut 4. Mustofa Widjaja dikenal sebagai “Ketua Kelas” di kalangan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) 1973, dimana besan dari Presiden RI ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yakni Hatta Radjasa merupakan sekondan dekatnya.

Kemudian ada nama mantan Bupati Lingga periode 2016 – 2020 Alias Wello yang menduduki nomor urut 1 dari Partai Perindo. Sebelumnya Alias Wello dikenal sebagai politisi Partai Nasdem.

Selain itu tokoh senior Kepri, Huzrin Hood juga mencoba peruntungan dalam konstalasi Pileg mendatang dengan menempati nomor urut 2 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Huzrin juga sebelumnya dikenal sebagai Bupati Bintan di era tahun 2001 hingga 2003.

Brigjen Pol Yotje Mende saat bertugas sebagai Kapolda Kepri, didampingi oleh Kapolresta Barelang Kombes Pol Karyoto (kini Kapolda Metro Jaya) dan Walikota Batam Ahmad Dahlan.

Kemudian yang cukup mengejutkan ialah majunya mantan Kapolda Kepri Irjen Pol Purn Yotje Mende, yang menjabat sebagai Kapolda Kepri ke 7 dari 5 Maret 2012 – 12 Juni 2013. Beliau menempati nomor urut 1 dari Partai Hanura.

Alumni Akpol 81 ini memiliki pengalaman bertugas di Kepolisian dengan sejumlah posisi strategis, bagi kalangan pers Yotje Mende cukup dikenal karena pada saat peristiwa pembunuhan Fuad Muhammad Syafruddin alias Udin, wartawan Harian Bernas yang terbit di Yogjakarta, Yotje saat peristiwa tersebut terjadi menjabat sebagai Kapolres Bantul DIY. Udin dianugerahi Suardi Tasrif Award pada 1997 sebagai tokoh yang memperjuangkan kebebasan pers di Indonesia.

Kemudian petahana dari PDI Perjuangan Mayjen Marinir Purn Sturman Panjaitan, sebelum terjun menjadi politisi PDI Perjuangan, jenderal bintang dua Angkatan Laut ini menduduki posisi sebagai Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI pada tahun 2015. Kini Sturman kembali maju untuk kedua kalinya dengan menempati nomor urut 2 dari PDI Perjuangan.