TERASBATAM.id: Debat pertama calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam berlangsung panas namun meriah dengan yehyel dari kedua tim pendukung. Tim Paslon 01, Nuryanto dan Hardi Hood (Nadi), tampil dengan kostum berwarna-warni, sementara tim Paslon 02, Amsakar Achmad dan Li Claudia (Asli), mengenakan seragam putih dan blazer biru.
Acara debat yang berlangsung di Hotel AP Primier, Jodoh dimulai sejak pukul 20.00 WIB hingga pukul 22.30 atau berlangsung selama 180 menit.
Debat dimulai dengan penyampaian visi-misi oleh kedua paslon. Pada segmen kedua, pertanyaan mengenai perlindungan perempuan dan anak serta alokasi anggaran untuk korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) diajukan. Nuryanto menekankan pentingnya regulasi dan digitalisasi untuk monitoring dan pencegahan TPPO, serta tindakan tegas terhadap pelaku. Amsakar menanggapi dengan menyoroti kejahatan TPPO yang terstruktur dan perlunya koordinasi lintas sektor.
Perdebatan semakin memanas ketika kedua paslon saling menanggapi dan menyanggah argumen masing-masing. Nuryanto menegaskan komitmennya untuk melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam penindakan hukum, sementara Amsakar menekankan pentingnya keamanan dan koordinasi.
Nuryanto mengatakan untuk penanganan ini pemerintah yang baik akan mempersiapkan regulasi yang ada. Batam sudah memiliki Perda. Pihaknya akan melaksanakan dan melibatkan seluruh elemen.
“Kemudian digitalisasi untuk monitoring dan mencegah TPPO. Kita lakukan tindakan tegas untuk pelaku,” katanya.
Selanjutnya, moderator memberikan kesempatan kepada Paslon Nomor Urut 2 untuk menanggapi komentar paslon 01.
Calon Wali Kota Batam Nomor Urut 2, Amsakar Achmad mengatakan TPPO adalah kejahatan yang kerap terjadi di Kota Batam. Mengingat Batam adalah wilayah perbatasan.
“Kejahatan TPPO adalah kejahatan yang terstruktur Cak, dan bagaimana upaya paslon satu untuk membangun keamanan dan koordinasi lintas sektor,” katanya.
Sementara itu, Nuryanto menuturkan dalam penindakan hukum pihaknya akan melibatkan seluruh stakeholder dengan memberi tindakan tegas kepada pelaku, beri jaminan dan kepastian kepada perempuan dan anak.
“Melibatkan seluruh elemen, khususnya lsm dan aktifis yang peduli terhadap kasus ini,” katanya.
Sebelumnya diberitakan adapun tema debat publik pertama yang ditetapkan oleh KPU Kota Batam setelah berkoordinasi dengan tim pasangan calon adalah “Penguatan Pembangunan Inklusif dan Transformatif Menuju Batam Emas 2045”. Dengan 4 subtema yaitu ; a) Pendidikan dan Kesehatan, b) Ekonomi dan Tata Kelola Pembangunan, c) Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat, dan d) Pariwisata dan Digitalisasi.
Tema dan subtema tersebut secara umum merujuk pada visi, misi dan program RPJPD Kota Batam serta mencerminkan upaya dalam rangka :
1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
2. Memajukan Daerah
3. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
4. Menyelesaikan persoalan daerah
5. Menyerasikan pelaksanaan pembangunan daerah dan nasional, serta
6. memperkokoh NKRI dan kebangsaan.
Pelaksanaan debat publik atau debat terbuka antar pasangan calon ini bertujuan untuk :
1. Menyebarluaskan profil, visi dan misi serta program kerja para pasangan calon kepada masyarakat
2. Memberikan informasi secara menyeluruh kepada masyarakat sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan pilihannya, dan
3. Menggali serta mengelaborasi setiap tema yang diangkat dalam kampanye debat publik atau debat terbuka antar pasangan calon
Debat publik tersebut akan dipandu oleh Tubagus Pamungkas dan Sarah Meiliana sebagai Moderator dan Kasmuri sebagai Pembawa Acara yang telah dipilih oleh KPU Kota Batam setelah mendengarkan masukan dan tanggapan dari masing-masing tim pasangan calon.
Debat ini diharapkan dapat memberikan informasi yang komprehensif kepada masyarakat Batam dalam menentukan pilihan pada hari pemungutan suara 27 November 2024.
[rma]


