TERASBATAM.ID: Merespon kritikan tajam dari sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam soal kenaikan retribusi parkir, Dinas Perhubungan Kota Batam akan segera mencetak 500.000 parkir berlangganan, namun tidak ada penundaan atau pembatalan atas Perda Parkir yang mengatur kenaikan tersebut.
Hal tersebut terungkap dari hasil Rapat DPRD Kota Batam dengan Dinas Perhubungan yang dilakukan Kamis (01/02/2024).
Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam, Salim, menegaskan langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya.
“Prosedur hukum berikutnya akan ditangani oleh Kabag Hukum yang akan menganalisisnya. Ini baru rekomendasi dan belum ada putusannya, akan direkomendasikan kepada pemerintah. Nanti bagian hukum yang akan mengkaji seperti apa, apakah peninjauan atau finalnya seperti apa,” ujarnya.
Salim juga menjelaskan bahwa stiker berlangganan akan menjadi salah satu solusi yang diadopsi.
“Stiker untuk langganan di pinggir jalan, awal bulan ini sudah dicetak, dengan target 500.000 ribu, berlaku semua tempat kecuali di mall yang berlaku parkir khusus,” tambahnya.
Edukasi kepada para petugas parkir (jukir) juga telah dilakukan secara intensif. “Edukasi bersama Polda sudah, saya juga langsung turun. Mungkin jukir harus beberapa kali pertemuan,” ungkapnya.
Sementara itu Wakil Ketua II DPRD Batam Ahmad Surya juga memberikan dukungan terhadap langkah-langkah tersebut.
“Kita kasih kesempatan kepada Dishub untuk melakukan persiapan, minimal dari empat point itu, stiker langganan tahunan itu kalau masyarakat menghitung dengan stiker berlangganan tahunan itu, jauh lebih murah, mungkin satu hari kena hanya Rp 4.000 per tahunnya, itu yang saya sarankan kasih kesempatan dalam dua minggu ini mereka siapkan stiker itu, untuk mengurangi kebocoran, masyarakat yang tidak rela duitnya bocor kemana-mana bisa melalui stiker itu,” paparnya.
Penggunaan stiker berlangganan diharapkan dapat mengurangi praktik pungutan liar oleh petugas parkir.
“Sebetulnya dengan adanya stiker, akan mengurangi jukir, tinggal jukir yang mengatur tidak lagi memungut, pointnya menyiapkan pakaian dan topi, nanti jika sudah terjual stiker ada pemasukan ke kas daerah baru dapat dilakukan pengadaan itu,” tutupnya.