TERASBATAM.ID – Praktik ruqyah massal menggunakan 5.000 liter air yang dilakukan di Jembatan I Barelang, Batam, pada Jumat (21/11/2025), ternyata dipicu oleh pola pengakuan yang menggetarkan dari ratusan pasien depresi. Pengakuan ini meyakinkan pihak spiritual bahwa tingginya kasus bunuh diri di lokasi ikonik tersebut tidak hanya disebabkan tekanan mental, tetapi juga dipengaruhi oleh “energi negatif (al ‘ain)” yang menyerupai bisikan halus.
Ketua Yayasan An Nubuwwah Batam sekaligus pengelola klinik terapi mental-spiritual Bengkel Manusia Indonesia, Ustaz Muhammad Candra P. Pusponegoro Rizqi Marzaqah Al Hana, mengungkapkan bahwa sejak awal 2024, banyak pasien depresi yang ia tangani bercerita nyaris identik: adanya suara misterius yang membisikkan atau menuntun mereka untuk melompat dari jembatan tersebut.
“Yang membuat bulu kuduk berdiri, sebagian dari mereka belum pernah pergi ke Jembatan I Barelang. Ada juga pasien yang selamat dari percobaan bunuh diri dan mengaku saat berdiri di tepi, ada tarikan kuat dan pikirannya kosong,” ujar Ustaz Candra, Selasa (25/11/2025).
Kesaksian berulang ini meyakinkan Ustaz Candra untuk melakukan ikhtiar spiritual. Ruqyah besar yang digelar bersama Komunitas Ruqyah On The Street (RoS) pada 21 November 2025 adalah kali kedua, setelah aksi ruqyah pertamanya secara mandiri pada 19 Juli 2024. Aksi kedua ini sekaligus dirangkai dengan kampanye kesehatan mental bertepatan dengan World Suicide Prevention Day (WSPD).
RoS mencatat, sepanjang 2024 hingga Oktober 2025, telah terjadi 11 kasus bunuh diri atau percobaan bunuh diri di Barelang. Ustaz Candra berharap ruqyah ini dapat membersihkan stigma “angker” yang melekat pada jembatan tersebut yang dikhawatirkan mengganggu ketauhidan dan citra pariwisata Batam.
“Ruqyah ini bukan seremoni, melainkan bentuk kepedulian nyata terhadap manusia yang sedang berada di titik paling gelap. Barelang harus kembali menjadi jembatan harapan, bukan jembatan keputusasaan,” tegasnya, sembari berharap pemerintah pusat dapat memperkuat program pencegahan bunuh diri di lokasi-lokasi rawan.


