Bahas Nasib Rempang, Aliansi Mahasiswa Batam Gelar Dialog dengan Walikota Batam

TERASBATAM.ID: Wali Kota Batam yang juga Ex Officio Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi menggelar dialog dengan Aliansi Mahasiswa se-Kota Batam di DPRD Batam, Jumat (15/9/2023). Dialog tersebut membahas bagaimana rencana BP Batam terhadap warga Rempang terkait dengan investasi yang menyebabkan masyarakat disana harus direlokasi.

Kepada wartawan yang menemuinya seusai dialog tersebut Rudi mengaku berterima kasih kepada mahasiswa dan memberikan apresiasi atas peran aliansi untuk berdialog terkait dengan masyarakat Rempang.

“Terima kasih banyak adik-adik mahasiswa, jika boleh ini berlanjut sehingga komunikasi bisa mereka bantu di lapangan, kita apresiasi dengan mahasiswa 100 persen hari ini, para aliansi, kalau mereka bantu kita kan lebih bagus,” kata Rudi.

Rudi juga mengatakan, bahwa dirinya telah memerintahkan Deputi di BP Batam untuk berada di lapangan sampai proses relokasi masyarakat Rempang tuntas dilaksanakan.

“hari ini tim kita dilapangan, deputi saya perintahkan langsung di lapangan sampai selesai,” kata Rudi.

Terkait dengan masalah belum dibangunnya rumah permanent bagi warga yang direlokasi karena hal tersebut butuh proses.

“Sebelum buka harus ada uangnya dulu, harus dibahas dulu kalau Pemko Batam di DPRD, kalau BP harus izin Menteri dulu, DPR RI dulu,” kata Rudi.

Sedangkan ketika ditanya soal mengapa masyarakat tidak bisa berdampingan atau bertahan di lokasinya saat ini dengan industry yang akan berinvestasi Rudi enggan menjawabnya.

“Ada pertanyaan lain? Kalau tak ada assalamualaikum,” kata Rudi pergi meniggalkan wartawan yang masih menunggu jawabannya.

Sementara itu Koordinator Umum Aliansi Mahasiswa Batam Andri Seda mengatakan, bahwa mahasiswa memilih dialog dengan Kepala BP Batam dibandingkan melakukan unjukrasa karena situasi kondisifitas Batam sedang tidak baik-baik saja.

“Kami dari aliansi mahasiswa kota batam hari ini, sudah mengajak dialog  bukan aksi demontrasi, kenapa bukan unjukrasa, karena kami melihat situasi dan kondisi kondusifitas kota batam sedang tidak baik-baik saja, kami paham apa yang dialami oleh masyarakat Rempang Galang, khususnya mereka sangat membutuhkan perjuangan mahasiswa, kami hadir disini untuk memperjuangkan hak-hak mereka,” kata Andri.

Andri juga menggaris bawahi bahwa kehadiran mahasiswa Batam baru muncul saat ini karena  dibutuhkan konsolidasi di internal mahasiswa Batam yang mayoritas berstatus pekerja.

“Kenapa kami baru muncul, karena mayoritas mahasiswa batam adalah pekerja, butuh konsolidasi dan butuh waktu, kami kuliah sambil kerja,” kata Andri.

Saat digelar dialog antara Mahasiwa, Kepala BP Batam Muhammad Rudi dengan difasilitasi oleh DPRD Batam, penjagaan yang dilakukan oleh aparat kepolisian cukup ketat, ruas jalan utama di DPRD Batam dilakukan blockade sehingga pelintas umum tidak dapat mengakses jalan tersebut.