BerandaEkonomiAnalisis BI: Perekonomian Perlu Dorongan di Tengah Ketidakpastian Global

Analisis BI: Perekonomian Perlu Dorongan di Tengah Ketidakpastian Global

Diterbitkan pada

spot_img

TERASBATAM.ID – Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggelar Capacity Building Kehumasan Tahun 2025 di Ayana Hotel, Gedung Mid Plaza, Jakarta, Rabu (30/07/2025). Acara ini menjadi platform penting untuk menyinergikan pemahaman antara Bank Indonesia, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kepri, serta media massa terkait kebijakan ekonomi dan keuangan.

Kegiatan dibuka oleh Asisten Direktur BI yang juga Ketua Tim acara, Andik Afrinaldi. Dalam sambutannya, Andik menekankan pentingnya kolaborasi antara Bank Indonesia, pemerintah daerah, dan media.

“Apapun yang kita lakukan, kebijakan yang dikeluarkan oleh instansi dari Bank Indonesia maupun dari pemerintah daerah tidak akan optimal tanpa ada peran dari Bapak Ibu media,” ujar Andik. Ia menambahkan, peran media sangat krusial dalam melawan hoaks dan misinformasi, yang dapat menghambat pencapaian target kebijakan ekonomi.

“Dengan ada kegiatan ini, harapannya nanti ke depan akan meningkatkan semakin memperkuat pemahaman Bapak-Ibu media agar nanti kebijakan yang dikeluarkan akan lebih baik lagi.”

Andik juga menyoroti potensi ekonomi Kepri, khususnya peran UMKM dalam ekspor mengingat posisi strategis Kepri sebagai gerbang internasional. Ia berharap kegiatan ini dapat mengoptimalkan kemampuan media dalam menyajikan informasi ekonomi yang akurat dan berdampak positif bagi perekonomian Kepri dan Indonesia secara keseluruhan.

BACA JUGA:  Uang Kartal Baru untuk Lebaran, BI Batasi Tiap Orang hanya Rp 3,8 Juta
Respon Kebijakan di Tengah Dinamika Ekonomi Global dan Domestik

Sesi utama dalam capacity building ini menghadirkan Ikhsan Utama, seorang pengamat ekonomi dan Asisten Direktur di Bank Indonesia, yang memaparkan analisis mendalam tentang kondisi perekonomian terkini dan respons kebijakan moneter. Ikhsan mengawali dengan gambaran ekonomi global yang penuh tantangan.

“Kita lihat memang Amerika, Eropa, dan Jepang itu dalam tren menurun, sedangkan prospek ekonomi Tiongkok belum kuat,” jelas Ikhsan. Namun, ia mencatat bahwa inflasi global cenderung menurun, dengan inflasi di Amerika Serikat (AS) yang masih rendah, memicu ekspektasi penurunan Fed Fund Rate (FFR) atau suku bunga acuan AS. Bank Indonesia memperkirakan FFR akan turun dua kali pada 2025.

Perkembangan positif terlihat dari aliran modal yang terus bergerak menuju emerging market, termasuk Indonesia, seiring dengan pelemahan dolar AS. “Pergeseran aliran modal itu mulai terjadi keluar dari AS ke Eropa dan juga ke emerging market termasuk Indonesia,” kata Ikhsan, menunjukkan bahwa dolar AS masih dalam tren kelemahan.

Melihat kondisi domestik, Ikhsan mengakui bahwa ketidakpastian global turut berdampak pada perekonomian Indonesia, sehingga perlu terus didorong. Meskipun ekspor di triwulan II masih cukup baik, konsumsi rumah tangga perlu ditopang mengingat Indeks Keyakinan Konsumen yang menurun. “Ini yang menjadi highlight juga di Bank Indonesia bahwa memang konsumsi ini perlu terus didorong, nanti itu menjadi salah satu dasar kenapa Bank Indonesia menurunkan kembali suku bunga di bulan Juli,” imbuhnya.

BACA JUGA:  Disperindag Batam Ajukan Tambahan Kuota 1,4 Juta Gas Melon

BI memperkirakan PDB 2025 akan tumbuh di kisaran 4,6% hingga 5,4%, dengan pertumbuhan semester I yang lebih tertahan dan perbaikan di semester II. Ikhsan menyoroti peran ekspor, khususnya manufaktur di Batam, yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Kepri di triwulan I yang mencapai 5,16%. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, Bank Indonesia telah menurunkan BI-Rate sebanyak tiga kali sepanjang tahun 2025, disertai pelonggaran likuiditas dan insentif makroprudensial.

Terkait posisi cadangan devisa, Ikhsan menegaskan bahwa cadangan devisa Indonesia tetap kuat, mencapai 152,6 miliar dollar AS per Juni. Jumlah ini setara dengan kebutuhan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh di atas standar kecukupan internasional (sekitar 3 bulan impor). “Tidak ada cadangan devisa per daerah, itu dikelola di Bank Indonesia Pusat,” jelasnya menanggapi pertanyaan.

Ia juga menyoroti penguatan nilai tukar rupiah dalam satu bulan terakhir, didukung kebijakan stabilisasi BI melalui intervensi di pasar valuta asing. Mengenai inflasi, Ikhsan menyatakan bahwa inflasi Juni tercatat rendah, yakni 1,87% secara nasional, dengan inflasi inti dan volatile food yang terkendali. BI meyakini inflasi akan tetap terjaga rendah hingga akhir 2025 dan 2026.

BACA JUGA:  Lebaran, Pertamina Jamin Pasokan BBM-Elpiji

Meskipun ketahanan perbankan tetap kuat, pertumbuhan kredit masih perlu didorong. “Bank Indonesia memperkirakan di 2025 pertumbuhan kredit akan ada di kisaran 8-11%,” ungkap Ikhsan. Ia juga menyoroti pertumbuhan transaksi ekonomi keuangan digital yang tetap baik, tercermin dari volume transaksi digital banking dan QRIS yang tumbuh tinggi, seiring dengan melandainya pertumbuhan uang kartal.

Ikhsan menyimpulkan bahwa di tengah ketidakpastian global, BI terus mencermati ruang penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan tetap menjaga stabilitas nilai tukar dan pencapaian inflasi yang rendah dan stabil. Kebijakan moneter, makroprudensial akomodatif, dan kebijakan sistem pembayaran akan terus dioptimalkan untuk menopang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi nasional.

Latest articles

Pangan Sumatera Bidik Singapura, Kepri Jadi Jembatan Ekspor

Fasilitasi pertemuan gubernur se-Sumatera dan Singapore Food Agency. Kedekatan geografis Kepri dinilai menjadi modal...

Bea Cukai Batam: Barang Lokal Keluar FTZ Wajib Dokumen

Penindakan bersama TNI dan Polri mengamankan tiga kapal motor dan tiga truk bermuatan barang...

Desember Mendatang, Indonesia-AS Gelar Latihan Militer Bersama di Batam

TERASBATAM.ID - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) semakin mempererat kerja sama pertahanan strategis dengan...

Antrean Truk Sampah di TPA Mulai Terurai

TERASBATAM.ID - Pemerintah Kota Batam bergerak cepat mengatasi krisis antrean truk sampah yang memanjang...

More like this

Pangan Sumatera Bidik Singapura, Kepri Jadi Jembatan Ekspor

Fasilitasi pertemuan gubernur se-Sumatera dan Singapore Food Agency. Kedekatan geografis Kepri dinilai menjadi modal...

Bea Cukai Batam: Barang Lokal Keluar FTZ Wajib Dokumen

Penindakan bersama TNI dan Polri mengamankan tiga kapal motor dan tiga truk bermuatan barang...

Desember Mendatang, Indonesia-AS Gelar Latihan Militer Bersama di Batam

TERASBATAM.ID - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) semakin mempererat kerja sama pertahanan strategis dengan...