TerasBatam.id: Detasemen Khusus 88 Anti Teror menangkap 4 orang warga Batam yang diduga terkait dengan jaringan terorisme pada Kamis (16/12/2021) di pemukiman Sagulung, sekitar 12 Kilometer dari pusat kota Batam. Dimintai tanggapan soal itu Walikota Batam Muhammad Rudi menjawab sangat singkat dan meninggalkan jurnalis yang bertanya soal itu.
“Itu biar saya saja ya, Namanya teroris, tak boleh diomongkan,” kata Rudi sambil membalikkan badan dan meninggalkan rombongan jurnalis yang mengelilinginya, Sabtu (18/12/2021) seusai peringatan Hari Jadi Kota Batam yang ke 192 di Lapangan Engku Puteri Batam Centre.
Rudi ditanyai soal bagaimana koordinasi dirinya sebagai orang nomor satu di Kota Batam terkait dengan penangkapan warganya tersebut. Serta bagaimana pengawasan lingkungan terkait masalah tersebut. Namun belum mendapatkan jawaban, orang nomor satu di BP Batam itu juga memilih meninggalkan jurnalis.
Densus 88 AT membekuk 4 orang di lokasi berbeda, Informasi yang dirangkum www.terasbatam.id, proses penangkapan oleh Densus 88 AT dilakukan didua lokasi berbeda, yaitu di wilayah Kavling Kamboja, dan Kavling Nato Permata. Tepatnya di Perumahan Buana Raya dan Kampung Tua Dapur 12.
Kapolda Kepulauan Riau Irjen Pol Aris Budiman mengatakan, Jumat (17/12/2021), penangkapan terduga teroris di Batam sepenuhnya Detasemen Khusus 88 Anti teror yang melakukan penyidikan.
“Kepolisian Daerah Kepulauan Riau bertugas memback-up dengan melakukan pengamanan terhadap wilayah ini. Saya tidak mau berkomentar terkait itu,” kata Aris.
Menurut Aris, operasi penangkapan ini tidak terkait dengan pengamanan Natal dan Tahun Baru, tetapi memang sudah waktunya dilakukan karena didasari bukti yang ada.
“Karena ada buktinya maka dilakukan penindakan hukum. Sampai saat ini mereka yang ditangkap masih berada di Polda, belum dibawa ke Jakarta,” kata Aris.


