TerasBatam.Id: Pemerintah Kota Batam memberikan relaksasi pajak daerah dan retribusi yang menjadi kewajiban dunia usaha ditengah pandemic Covid-19 yang masih melanda saat ini. Kebijakan relaksasi tersebut diberikan dalam rangka agar pelaku usaha tetap bertahan dan tidak menutup usahanya.
“Kebijakan relaksasi sudah kita berikan, denda tidak ada, saya hanya ingin usaha mereka bertahan sampai kita melewati gelombang covid-19 ini selesai,” kata Walikota Batam Muhammad Rudi seusai sosialisasi kebijakan dan relaksasi pajak daerah Kota Batam di Hotel Swiss Bell Harbour Bay, Kamis (23/09/2021) lalu.
Menurut Rudi, kebijakan relaksasi pajak dan retribusi daerah tersebut walaupun akan berakhir pada September ini namun jika berdasarkan Analisa dari Asisten II Sekdako dan Kepala Dinas Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (PPRD) Kota Batam ada yang mengajukan permintaan tambahan waktu dan sebagainya akan dibahas lebih lanjut.
“nanti akan diajukan kepada saya dan kita ikuti bagaimana aturannya. Happy-happy aja kita hidup ini dan kalau usaha ini jalan kita bangga,” kata Rudi yang didampingi oleh Asisten II Bidang Perekonomian Febrialin.
Menurut Rudi, dimasa pandemic saat ini kebijakan diambil Pemko Batam ialah bagaimana para Wajib Pajak (WP) bisa tetap menikmati usahanya yang mungkin pada saat sekarang ini ada problem karena sepinya para konsumen.
“pemerintah kota batam akan memberikan relaksasi, yang penting, satu ialah bagaimana mereka bisa bertahan usahanya, tidak boleh tutup, kalau pajak memang tidak bisa yang kita ambil kebijakan penuh,” kata Rudi.
Menurut Rudi, dua hal terpenting yang menjadi kewenangan Pemko Batam terhadap dunia usaha, yaitu retribusi daerah dan pajak daerah sudah diberikan keringanan sepenuhnya sehingga tidak ada lagi yang bisa melebihi dari kewenangan tersebut yang dapat diberikan kepada pelaku usaha.
“Pengusaha kan masalahnya pajak dan retribusi, kalau kedua itu sudah kita berikan keringanan, apalagi yang diperlukan mereka? Tidak ada lagi, tetapi jika menurut mereka relaksasinya tidak sesuai kan bisa kita bahas. Yang penting kita bikin happy semua, jangan sampai dunia usaha di batam berhenti,” harap Rudi.


