TERASBATAM.id – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Punggur di Batam menerima tambahan satu unit buldozer untuk membantu pengelolaan sampah yang setiap harinya mencapai sekitar 1.300 ton.
Plt Kepala UPT TPA Punggur, Nofrizal, mengatakan bahwa selama ini TPA Punggur hanya memiliki dua buldozer dan dua ekskavator yang semuanya dalam kondisi rusak. “Kedatangan buldozer baru ini sangat membantu operasional TPA. Kendala utama kami memang ada di alat berat, karena ini adalah tulang punggung pengelolaan sampah di sini,” ujar Nofrizal, Jumat (14/02/2025) lalu.
Ia menjelaskan bahwa sebagian besar sampah yang masuk ke TPA Punggur merupakan sampah rumah tangga, seiring dengan padatnya jumlah penduduk di Batam. “Sehari lebih kurang 1.300 ton ya. Ada terjadi peningkatan di hari-hari besar, atau Ramadan. Karena jumlah konsumsi masyarakat meningkat,” tambahnya.
Saat ini, sekitar 50 orang pekerja, termasuk operator, petugas lapangan, kebersihan, dan keamanan, bertugas di TPA Punggur. “Sumber masalah memang berada di TPA. Hampir semua mobil pengangkut sampah nyangkut di sini,” kata Nofrizal.

Sementara itu, Komisi III DPRD Batam menyebutkan akan ada penambahan 26 armada yang dibeli pada 2025 ini, terdiri dari 16 truk sampah dan 10 unit amrol. “Mudah-mudahan jika semuanya sudah datang, bisa membantu mengurai persoalan sampah, meski belum sepenuhnya tuntas,” kata Sekretaris Komisi III DPRD Batam, Djoko Mulyono, Jumat (14/2/2025).
Ia juga menyoroti keterbatasan armada pengangkut sampah yang tidak mampu mengatasi volume sampah yang terus meningkat di berbagai titik kota. “Saat ini, armada yang ada memang tidak mencukupi untuk mengangkut seluruh sampah yang ada,” katanya.
Pengadaan armada ini telah dikoordinasikan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat dan ditargetkan akan terealisasi pada Maret atau April 2025. Proses pembelian saat ini dalam tahap pendampingan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Batam guna memastikan kelancaran eksekusi.
Djoko juga mendorong agar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun ini, pengadaan armada kembali diusulkan. “Kalau tidak ditambah lagi, tidak akan cukup. Kebutuhan armada di seluruh Batam sekitar 164 unit,” ujar dia.
Selain penambahan unit baru, pengadaan konverter bagi armada di wilayah perkotaan juga dinilai penting. Konverter ini lebih efektif karena memiliki kapasitas muatan yang lebih besar.
Ia menambahkan bahwa peremajaan armada pengangkut sampah adalah hal yang tidak bisa ditunda lagi. “Sifatnya wajib. Tanpa peremajaan, kita akan terus menghadapi permasalahan yang sama setiap tahun,” ujarnya.
[rma]


