BerandaNasionalReza Fahlevi, Tolak Honor Rp 500 Juta Untuk Adegan Ciuman

Reza Fahlevi, Tolak Honor Rp 500 Juta Untuk Adegan Ciuman

Diterbitkan pada

spot_img

Terasbatam.id: Film Biografi tentang penyanyi Nike Ardila Bintang Kehidupan seperti pembuka jalan bagi Reza Fahlevi di industry hiburan tanah air. Perannya sebagai Deddy Dores di film tersebut menarik minat sejumlah sutradara untuk menawarinya sejumlah peran berikutnya.

Namun soal prinsip, walau masih pendatang baru, bagi Reza adalah sebuah komitmen yang tidak bisa dinegosiasikan, sebuah tawaran untuk film kedua baginya, terpaksa ditolak walaupun menawarkan honor hingga Rp 500 Juta.

Reza Fahlevi kini dikenal sebagai Owner Waroeng Taksim, café modern yang kini dikenal dengan menu Si Asap, menu dengan racikan daging sapi yang di asapkan hingga matang, atau sesuai selera konsumen dengan taburan bumbu-bumbu khas Aceh, citarasa lokal demikian kental di lidah jika mencicipinya, selain Sie Asap Daging juga tersedia Sie Asap Ayam.

Kini Reza lebih banyak menghabiskan waktunya di Banda Aceh untuk melanjutkan bisnis kuliner miliknya di Waroeng Taksim itu. Sejumlah rencana pengembangan dan konsep sedang dirancang untuk melebarkan sayap bisnis Waroeng Taksim.

Sedangkan bakat di bidang seni peran yang dilakoninya masih terus dijalani dengan ritme yang lebih slow, namun jiwa bisnis sepertinya menjadi passion bagi pemuda yang bersikap “dingin” bagi yang belum mengenalnya ini.

Kuliah di Turki

Secara fisik penampilan Reza mirip bintang Bollywood, brewokan dan jambangnya menambah kharisma pria bertubuh atletis ini.

Saat mengajukan aplikasi Bea Siswa Ankara Üniversitesi, bidang studi yang diinginkannya ialah International Trade, tetapi karena tidak tersedia, akhirnya Reza beralih ke jurusan International Relation atau Hubungan Internasional di Universitas ternama di Negara tersebut.

BACA JUGA:  Nani Pimpin AJI, Perjuangkan Jurnalis Sejahtera dan Pers Bebas

Terasbatam.id berkesempatan berbincang-bincang dengan Reza Fahlevi disela-sela kesibukannya mengurus bisnis kuliner “Waroeng Taksim” miliknya, berikut petikan wawancara kami dengan anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan seorang ayah yang berprofesi pengusaha dan seorang ibu yang mengabdi sebagai tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Lhokseumawe.

Apa passion mendasar yang paling kamu miliki antara Bisnis dan Seni Peran?  

Minat dasarnya memang di bidang bisnis, dulu ketika daftar Bea Siswa ke Turki pada jurusan International Trade, tetapi karena daftarnya di Ankara Üniversitesi tidak ada jurusan International Trade, jadi di International Relation.

Nah dari situ karena Hubungan International focus ke politik jadi berproses setiap habis jam kelas atau mata studi saya berbisnis kecil-kecilan. Dimulai dari jualan jam tangan. Belanja jam kualitas KW di Medan seharga Rp 80 ribu an kemudian menjualnya seharga Rp 350 ribu an gitu, lumayan untungnya.

Setelah itu sempat juga jualan tiket pesawat, terus lebih serius lagi mulai jualan kopi atau eksport kopi Aceh ke Turki.

Sekitar tahun 2018 saya mulai tertarik berbisnis star-up, mulai bolak balik ke Jakarta, focus ke Bisnis Internet, tetapi gagal.

Disebabkan gagal di bisnis star-up dan membutuhkan tambahan modal, saya mengikuti casting Iklan selama di Jakarta, apalagi dasarnya pada saat di bangku SMP saya pernah Juara satu di Drama dan Teater. Gaji sebagai bintang iklan lumayan banyak, mencapai puluhan Juta per harinya, jadi karena penghasilannya lumayan dan sampai terkumpul modal, Alhamdulillah saya membuka Palopi.com atau Fashion Brand, tidak lama kemudian karena industry fashion itu membutuhkan suntikan modal yang besar, saya redam dulu mimpi besar saya di Industri fashion, kemudian focus lagi ke dunia seni peran atau industry hiburan.

Reza menghabiskan masa kecilnya di kota Lhokseumawe, sebuah kota terbesar kedua setelah ibukota Provinsi Naggroe Aceh Darussalam, Banda Aceh. Pendidikan dasar dari TK hingga SMA diselesaikannya disana sebelum akhirnya melanjutkan pendidikan ke Turki.

BACA JUGA:  Vina: Sebelum 7 Hari, Gambaran Penegakan Hukum di Indonesia

Pria kelahiran 28 Oktober 1995 hingga saat ini masih berstatus Single, belum seorangpun wanita yang berhasil menaklukkan hatinya.

“saya berencana menikah pada usia antara 28 hingga 30 tahun, tetapi itu kan rahasia Allah, kita hanya berikhtiar,”kata Reza.

Sewaktu dirinya mulai focus ke dunia seni peran, sebuah tawaran menarik di film biografi penyanyi Nike Ardila diterimanya. Peran Reza cukup terbilang penting, sebagai penyanyi Deddy Dores yang juga dikenal sebagai produser Nike Ardila.

“Film itu akan segera tayang,” kata Reza

FilmProduksi Insula Film tersebut mengangkat kisah hidup penyanyi yang popular di tahun akhir 1990-an dengan Judul Nike Ardila Bintang Kehidupan. Reza Fahlevi menggunakan nama panggung sebagai Rensi Maylevi.

Menolak Honor Rp 500 Juta !

Walaupun film pertama Bintang Kehidupan belum tayang di biskop, namun trailer film tersebut di kanal youtube sudah beredar dan mendapat respon yang cukup positif, sebab film dengan setting kota Bandung era tahun 1990 mendapat tempat setelah kesuksesan Film Dilan 1990.

BACA JUGA:  Trend Rute Internasional Akan Tumbuh Positif Pada Semester II 2023

Secara pribadi film tersebut mengangkat pamor Reza dimata para produser film di Jakarta sehingga datang tawaran film kedua tentang film action dengan tawaran honor sebesar Rp 500 Juta.

“namun di film tersebut ada adegan ciuman yang tidak bisa digantikan oleh pemain lain, sesuai syariat Islam berciuman dengan yang bukan muhrimnya dilarang dan bagi orang Aceh itu sangat tabu dilakukan,” kata Reza.

Sebenarnya pada film kedua, Reza juga ditawarkan kontrak selama 1 tahun dan 7 film lainnya, tentunya dengan honor yang bisa lebih dari Rp 500 Juta per film.

“Selama dikontrak selama setahun saya juga dijanjikan disediakan satu rumah, tetapi setelah konsultasi dengan mama saya tentang adegan ciuman itu, beliau melarang saya untuk menerimanya, dan akhirnya saya tolak,” kata Reza yang sempat kecewa karena adegan film tersebut tidak bisa digantikan.

Untuk melepaskan rasa kecewanya atas tawaran film tersebut, Reza akhirnya memilih pulang untuk liburan ke Banda Aceh, namun perjalanan liburan tersebut ternyata berlanjut hingga hari ini.

“awalnya pulang liburan, tapi lama-lama bosan tidak ada kegiatan dan akhirnya karena ada modal akhirnya coba bisnis kulineran ini,”kata Reza mengakhiri.

 

Latest articles

Desember Mendatang, Indonesia-AS Gelar Latihan Militer Bersama di Batam

TERASBATAM.ID - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) semakin mempererat kerja sama pertahanan strategis dengan...

Antrean Truk Sampah di TPA Mulai Terurai

TERASBATAM.ID - Pemerintah Kota Batam bergerak cepat mengatasi krisis antrean truk sampah yang memanjang...

Nataru 2025: Pelni Geser KM NGGAPULU, Tiket Diskon 20 Persen

KM Nggapulu dipindah ke rute Barat untuk antisipasi lonjakan penumpang di Batam. Stimulus nasional...

Razia Gabungan: Kendaraan Luar Batam, Pajak Mati Langsung Disikat!

Jelang Nataru, Pemkot Batam bersama Dishub, Samsat, dan Polresta Barelang gelar penertiban besar-besaran. Target...

More like this

Desember Mendatang, Indonesia-AS Gelar Latihan Militer Bersama di Batam

TERASBATAM.ID - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) semakin mempererat kerja sama pertahanan strategis dengan...

Antrean Truk Sampah di TPA Mulai Terurai

TERASBATAM.ID - Pemerintah Kota Batam bergerak cepat mengatasi krisis antrean truk sampah yang memanjang...

Nataru 2025: Pelni Geser KM NGGAPULU, Tiket Diskon 20 Persen

KM Nggapulu dipindah ke rute Barat untuk antisipasi lonjakan penumpang di Batam. Stimulus nasional...