Rencana Bandara Internasional Hang Nadim, Seperti Jauh Panggang dari Api

Sedang Mencari Dana Sebagai Funding Dari Pihak Ketiga

TERASBATAM.ID: Sudah setahun lebih pengelolaan Bandara Internasional Hang Nadim diserahkan kepada PT Bandara Internasional Batam (BIB), namun hingga kini rencana-rencana menjadikan Hang Nadim sebagai Bandara Penghubung atau Hub masih seperti pepatah, jauh panggang dari api.

Penerbangan internasional regular yang masih bertahan hingga kini hanya menghubungkan Hang Nadim ke Bandara Sultan Abdul Azin Shah di Kuala Lumpur. Padahal sebelumnya disebutkan bahwa Hang Nadim akan terhubung ke Korea bahkan hingga ke India.

Direktur Utama PT Bandara Internasional Batam Pikri Ilham Kurniansyah kepada www.terasbatam.id, Selasa (07/11/2023) menjawab beberapa hal yang menjadi rencana besar PT BIB, salah satunya soal pembukaan penerbangan regular dari Hang Nadim ke Korea.

“Kenapa kita mengundang Incheon dalam proyek ini, pertama kita ingin membuat penerbangan langsung ke Incheon, kita sudah coba dengan penerbangan carter, dan kita ingin penerbangan itu menjadi regular. Minggu depan kami ke Korea untuk bertemu dengan Kementerian Transportasi Korea guna mendapatkan izin penerbangan dari Seoul ke Batam,” kata Pikri di Hotel SwissBell Harbour Bay.

Menurut Pikri, sedangkan dari sisi Indonesia, yaitu Kementerian Perhubungan khususnya Dirjen Perhubungan Udara telah memberi lampu hijau untuk membuka penerbangan internasional tersebut.

“Sementara ini penerbangan internasional masih dilayani oleh Batik Air Malaysia rute Subang – Batam, tetapi kita sudah MOU dengan beberapa airline di Malaysia untuk membuka penerbangan batam ke kuala lumpur dan terus di connect kan ke Tokyo, Osaka dan Korea,” kata Pikri.

Sedangkan terkait dengan pembangunan terminal II Hang Nadim, Pikri mengatakan bahwa hal tersebut masih berproses.

“setelah desain disetujui oleh BP Batam dua bulan lalu, sekarang ini kita tengah menyelesaikan Detail Desain Engeenering (DED), jadi DED sebagai bahan untuk melakukan pembangunan, desainnya seperti apa, tampak dalam seperti apa, mudah-mudahan dalam dua bulan kedepan sudah selesai,” kata Pikri.

Pikri mengakui bahwa saat ini pihaknya masih mencari dana sebagai funding dari pihak ketiga untuk pembangunan secara menyeluruh.

“Dana dari konsorsium sudah tersedia, sebesar 30 persen dari total dana, kita sedang mencari dana funding dari pihak ketiga,” katanya.

Konsorsium yang terdiri dari Incheon International Airport Corporporation, Angkasa Pura I dan PT Wijaya Karya, Jumat (24/06/2022) resmi menerima pengelolahan Bandara Internasional Hang Nadim Batam dari Badan Pengusahaan Batam kepada perusahaan konsorsium  tersebut dengan nama PT Bandara Internasional Batam (BIB). Konsorsium akan mendanai pembangunan senilai Rp 6,8 Triliun dengan jangka operasional pengelolaan selama 25 tahun.

Setelah dikelola perusahaan Konsorsium, rute penerbangan internasional ke India, Taiwan, China dan Korea akan tersedia di BIB, bahkan seluruh rute domestic ke ibukota Provinsi juga dijanjikan akan dilengkapi di BIB.

Proses serah terima pengoperasian tersebut disaksikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Novie Riyanto Rahardjo bersama sejumlah anggota DPR RI Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau, Asman Abnur dan Chen Shui Lan.