TERASBATAM.ID – Masyarakat Natuna kembali merayakan identitas bahari dan budaya Melayu mereka melalui penyelenggaraan Festival Pulau Senoa 2025. Berlangsung meriah di Pulau Senoa, Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, pada Sabtu hingga Minggu (4–5 Oktober 2025), festival ini sukses menjadi sarana promosi wisata, pelestarian tradisi, sekaligus penanaman kesadaran lingkungan.
Festival ini secara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Natuna, H. Boy Wijanarko, yang mewakili Bupati Natuna. Dalam sambutannya, Sekda Boy Wijanarko menegaskan apresiasi dan dukungan penuh Pemerintah Daerah. “Kegiatan ini bukan hanya ajang hiburan, tetapi juga sarana memperkuat promosi wisata, budaya, dan kepedulian terhadap lingkungan yang menjadi kebanggaan masyarakat Natuna,” ujarnya.
Rangkaian kegiatan Festival Pulau Senoa 2025 menampilkan perpaduan antara kompetisi tradisional dan aktivitas konservasi. Masyarakat antusias mengikuti pacu kolek dewasa (lomba perahu tradisional), lomba dendang Melayu kategori pria dan wanita, serta lomba melukis dan mewarnai untuk anak-anak. Puncak dari semangat pelestarian lingkungan ditandai dengan pelepasan 150 ekor tukik penyu ke laut lepas, sebuah simbol komitmen warga terhadap ekosistem laut Natuna.
Ketua Pelaksana Arief Naen menyampaikan bahwa festival ini memberikan dampak positif ganda. Selain sukses menjadi hiburan bagi masyarakat, kegiatan ini juga berhasil menggerakkan ekonomi lokal. “Banyak pelaku UMKM yang merasakan dampak positif, dan anak-anak muda juga termotivasi untuk lebih mengenal budaya daerahnya,” jelas Arief Naen. Menurutnya, festival tersebut telah menjadi wadah efektif untuk mempromosikan potensi Pulau Senoa.
Melalui acara seperti ini, Pemerintah Kabupaten Natuna berharap promosi pariwisata bahari terus berkembang, memberikan dampak ekonomi signifikan bagi masyarakat, dan pada akhirnya memperkuat identitas Natuna sebagai destinasi unggulan di wilayah perbatasan Indonesia. Pulau Senoa kini tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kemampuannya mengharmoniskan budaya dan konservasi.


