Peringati 194 Tahun Usia Kota Batam, Walikota Batam Ziarah ke Zuriat Nong Isa

Jadikan Nongsa Kawasan Wisata Bertaraf Internasional

TERASBATAM.ID:  Kota Batam akan genap berusia 194 tahun pada 18 Desember 2023 mendatang. Sebagai tanda memperingati hari ulang tahun, Walikota Batam Muhammad Rudi bersama sejumlah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah melakukan ziarah ke zuriat Nong Isa di Nongsa, Batam, Rabu (13/12/2023).

“Zihara hari ini dalam rangka rangkaian kegiatan HUT Kota Batam yang ke 194 tahun, kunjungan makam yang mungkin sudah menjadi rutinitas setiap tahun kita peringati, setiap tahun kita kesini, mudah-mudahan dengan hadirnya kita disini bisa mengingatkan kembali tentang sejarah kerjanya Pemko Batam, yang bermula dari nongsa ini,” kata Rudi yang didampingi sang isteri Marlin Agustina yang juga Wakil Gubernur Provinsi Kepri.

Menurut Rudi, ziarah yang dilakukan ke makam Zuriat Raja Isa alias Nong Isa tidak terlepas dari adat istiadat yang sudah turun temurun dilakukan.

“Hari ini kita hadir untuk tidak boleh lepas dari adat istiadat, saya walikota batam harus melakukan yang sudah oleh Walikota dan Kepala BP. Saya hanya bisa mengisi kemerdekaan dan perjuangan ini untuk mensejahterakan rakyat kota Batam., secara umum, alhamdulillah dukungan kita semua bisa kita lakukan, semoga target yang ingin kita capai. Terima kasih kepada zuriat, orangtua-orangtua kita yang terdahulu yang telah membangun kota batam,” kata Rudi.

Rudi juga mengatakan, dirinya akan membangun Kawasan Nongsa menjadi Kawasan wisata bertaraf internasional.

“Nongsa ini akan saya jadikan Kawasan wisata yang bertaraf internasional, pantai kita urus, mudah-mudahan orang cerita nongsa, budaya melayu akan mulai darisini,” kata Rudi.

Sebagaimana diketahui awal abad ke-19, Raja Isa atau Nong Isa bersama rombongan keluarga kerajaan telah berpindah dari pusat kerajaan Riau-Lingga dan membuka wilayah baru di Nongsa.

Lalu menyusul kepercayaan kerajaan kepada Raja Isa alias Nong Isa sebagai pemegang perintah atau wakil kerajaan pada 22 Jumadil akhir 1245 hijrah, bersamaan dengan 18 Desember 1829 masehi.

Momentum historis ini telah kita sepakati sebagai titik-tolak penetapan hari jadi, hari lahir atau hari ulang tahun Batam. Penetapan hari jadi Batam yang bertitik tolak dari peristiwa pelimpahan wewenang kepada Raja Isa atau Nong Isa oleh Kerajaan Riau-Lingga tersebut harus terus kita ingat dan sosialisasikan, sehingga masyarakat Batam mengetahui sepenuhnya, mengapa hari jadi batam ditetapkan pada tanggal 18 desember.

Semangatnya Raja Isa alias Nong Isa pada tahun 1831, Nongsa, termasuk pulau batam dan sekitarnya yang berada dalam wilayah Kerajaan Riau-Lingga, terus berkembang. Hingga tahun 1882, kawasan Kepulauan Batam telah terbentuk menjadi tiga bagian yang masing-masing memiliki pemerintahan terpisah yang disebut wakilschap sebagai wakil Kerajaan Riau-Lingga.

Kelak, tiga daerah wakilschap ini kemudian dilebur menjadi 2 wilayah yang dipimpin oleh seorang pribumi berpangkat amir yang berkedudukan di pulau buluh, dan seorang berpangkat kepala yang berkedudukan di Nongsa.

Berdasarkan besluit kerajaan Riau-Lingga nomor 9 tanggal 1 oktober 1895, Raja Mahmud Bin Raja Yakub Bin Raja Isa menjabat wakil kerajaan berpangkat kepala berkedudukan di nongsa, serta Tengku Umar Bin Tengku Mahmud sebagai wakil kerajaan berpangkat amir dan berkedudukan di batam.