Wisata  

Menikmati Lendot Kuliner Khas Melayu di Santorini

TERASBATAM.ID: Dari 15 menu kuliner yang disajikan Café De’ Sand pada Ramadhan ini, makanan khas melayu yang disebut Lendot menjadi salah satu menu handalan. Terbuat dari bahan dasar sagu menjadi menu favorite di Café berkonsep Santorini Yunani itu.

Chef Café De Sands M Hade Mahadir mengatakan yang menjadi menu andalan kuliner untuk berbuka puasa di Kampung Melayu di De’Sands ini adalah Lendot.

“Dari 15 menu yang tersedia Lendot menjadi andalan kami,” kata Hade, pria kelahiran tanah Melayu, asal Dabo Singkep, Lingga , Provinsi Kepri.

Hade menjelaskan Lendot merupakan kuliner khas Melayu yang berbahan dasar sagu yang ditambahkan dengan sayuran, seperti kangkung dengan topping sea food, seperti ikan bilis.

“Lendot adalah makanan utama masyarakat melayu ketika itu,” kata Hade.

Di daerah lain berbagai olahan sagu memiliki berbagai ragam, namun olahan sagu yang disebut Lendot itu memiliki citarasa tersendiri yang menggugah selera, terutama bagi mereka yang pertama kali mencicipinya.

Lingga sendiri merupakan daerah penghasil sagu sejak masa Kesultanan Melayu sehingga makanan berbahan dasar sagu menjadi makanan pokok setelah nasi.

Hade juga mengatakan saat ini memang jarang untuk sekelas Café atau tempat nonkrong anak-anak muda yang menyajikan makanan spesifik tradisional seperti yang dilakukannya, seperti Lendot ini.  Tidak hanya Lendot, beberapa kuliner khas melayu juga tersedia di Café De Sand ini, seperti Ayam berempah, Daging Asam, sedangkan untuk minumannya Ada Teh Tarek, Kopo O, Teh Obeng, Laksamana Mengamuk.

Sementara itu Dedi, salah satu Owner  De’Sands mengungkapkan,  tema kuliner  Kampung Melayu itu sengaja dipilih untuk mengingatkan kembali masyarakat terhadap menu-menu khas Melayu Kepulauan Riau.

“ini adalah upaya kita mengingatkan kembali kearifan local kepada generasi muda,” kata Dedi.

Berbagai menu khas Melayu itu kata dia  akan berganti-ganti setiap harinya. Jadwal menu tersebut dapat dilihat di akun Instagram De’Sands Santorini of Batam.

“Lengkap dengan semuanya takjil hingga makanan berat. Dengan menu yang berbeda-beda setiap harinya,” kata Dedi.

Sementara itu  sejumlah pengunjung dari sejumlah kalangan  mengaku senang dan puas  bisa  menikmati Sunset serta menikmati kuliner Melayu saat  berbuka puasa di De’Sands Santorini of Batam.

“Nuansanya  kaya di Eropa, musiknya timur tengah, makanannya Melayu, memang unik, ” kata Nilam salah satu pengunjung.