BerandaBatam RayaMarket Properti Batam Tembus 5 Persen Setelah Nyaris Dua Tahun Dihantam Pandemi

Market Properti Batam Tembus 5 Persen Setelah Nyaris Dua Tahun Dihantam Pandemi

Diterbitkan pada

spot_img

TerasBatam.id: Wabah pandemic Covid-19 yang kini mulai melandai diikuti oleh berbagai kelonggaran kebijakan pemerintah telah mendorong industry mulai bergerak positif. Market Properti di Batam kini mulai tembus diangka 5 persen, salah satunya karena situasi Covid-19 yang mereda serta penurunan suku bunga.

Ketua Real Estate Indonesia (REI) Kota Batam Achyar Arfan kepada www.terasbatam.id, Rabu (15/12/2021) mengatakan, market property di Batam mengalami trend peningkatan sebesar 4-5 persen dibandingkan pada tahun lalu.

“Penurunan  suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 3,75 persen  atas Kebijakan Bank Indonesia dan melandainya pandemi Covid 19 menjadi factor property mulai bergairah lagi,” kata Achyar.

Menurut Achyar, di awal pandemic covid-19 mulai mewabah atau kwartal pertama tahun 2020 sektor industri properti mengalami penurunan mancapai 30 hingga  40 persen, ketidakpastian ekonomi menyebabkan pembeli potensial wait and see terhadap market.

“untuk pangsa pasar tingkat menengah  ke atas walupun dia punya uang  ketakutan atas ketidakpastian pandemi saat itu dan lebih memilih menunggu ketimbang berinvestasi  di bidang property,” kata Achyar.

BACA JUGA:  Terkait Investasi TW di Rempang, Warga Tolak Direlokasi

Namun situasi anomaly terjadi dengan market property menengah ke bawah, menurut Achyar, setelah  kebijakan penurunan suku bunga minat untuk memiliki rumah mengalami kenaikan kembali.

“ini sinyal bahwa ekonomi sudah mulai bergerak dan salah satu yang paling menonjol di sector properti, ” kata Achyar .

Sedangkan untuk menengah kebawah sebenarnya di masa Pandemi tidak berpengaruh begitu besar mereka kareana kebutuhan tempat tinggal paling utama artinya vital  disertai dengan dukungan pemerintah sangat beas  untuk rumah subsidi terutama.

Achyar juga memaparkan bahwa secara umum capaian vaksinasi serta hasil survey herd immunity  memaparkan secara umum kondisi Batam sudah hijau sehingga situasi tersebut sebagai barometer para konsumen untuk berinvestasi kembali.

“ini merupakan kunci dari keb angkitan ekonomi kalau ekonomi sudah bangkit temen-temen usaha menjadi percaya diri, kemudian masyarakat yang punya kebutuhan juga ingin membeli rumah mulai bergerak,” ucapnya.

Meningkatnya sektor Industri property sepanjang 2021 di tengah  rekaperi pemuliha  pandemi Covid 19 Di Akui oleh salah satu pengembang yang bergeluti selama 30 tahun di Batam,  Centar Grup mengaku dari 7 proyek yang tengah dikembangkan satu diantranya sudah soul Out (Habis ).

BACA JUGA:  Bagaimana Hubungan Amsakar - Cak Nur Ditengah Sengketa di MK? Ini Kata Bang Am

“Target 100 Milyar untuk 2021 sudah tercapai di bulan juni, karena permintaan meningkat kami kembali membuka atarget proyek hingga Desember 2021,” kata Pricipe Muljadi CEO Cental Grup Properti.

Selain stimulus dari Kebijakan Bank terkait kebijakan Suku bunga Kredit , menurut Muljadi, pihaknya sebagai pengembang menilai sejumlah layanan dokumen dari pemerintah serta pembebasan biaya dokumen seperti AJB, BPHTB dan promosi lainya yang memicu minat konsumen untuk memiliki Property.

Menurut Princip,  Stimulus atas kebijakan Bank Indonesia dengan penurunan suku bunga kredit kisaran 5 persen ini sangat membatu konsumen untuk bergerak memiliki Rumah hunian seiring dengan membaiknya ekonomi di Kepri khususnya Batam.

Sementara itu Bank Indonesia (BI)  Kantor Perwakilan wilayah Kepulauqn Riau bahwa pertumbuhan ekonomi Kepri terus mengalami perbaikan dan mencapai pertumbuhan tertinggi pada triwulan II 2021 sebesar 6,90 persen (yoy). Seiring pembatasan mobilitas dan penerapan PPKM untuk mengendalikan kasus COVID-19,

“trend perbaikan ekonomi tersebut sedikit tertahan pada triwulan III 2021 yang tumbuh 2,97 persen (yoy), ” kata Musni Hardi  Kusuma Atmaja dalam siaran tulisnya.

BACA JUGA:  Potensi Raupan Rp 63 Miliar dari Fuel Card “Made In Batam” Per Tahun, Layakkah?

Namun demikian perekonomian diperkirakan akan mengalami perbaikan pada triwulan IV, sehingga secara keseluruhan tahun 2021 perekonomian Provinsi Kepri diperkirakan tumbuh pada kisaran 2,55 persen  hingga  3,35 persen, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalami kontraksi – 3,80 persen.

Optimisme terhadap pemulihan ekonomi Provinsi Kepri diperkirakan akan berlanjut pada tahun 2022 seiring perkembangan perekonomian global maupun domestik yang terus membaik dan pelaksanaan vaksinasi yang semakin luas.

Latest articles

Menhaj Rekrut Dua Jenderal Purnawirawan Bintang Dua

Laksda TNI (Purn) Ian Heriyawan dan Mayjen TNI (Purn) Dendi Suryadi masuk jajaran eselon...

Pangan Sumatera Bidik Singapura, Kepri Jadi Jembatan Ekspor

Fasilitasi pertemuan gubernur se-Sumatera dan Singapore Food Agency. Kedekatan geografis Kepri dinilai menjadi modal...

Bea Cukai Batam: Barang Lokal Keluar FTZ Wajib Dokumen

Penindakan bersama TNI dan Polri mengamankan tiga kapal motor dan tiga truk bermuatan barang...

Desember Mendatang, Indonesia-AS Gelar Latihan Militer Bersama di Batam

TERASBATAM.ID - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) semakin mempererat kerja sama pertahanan strategis dengan...

More like this

Menhaj Rekrut Dua Jenderal Purnawirawan Bintang Dua

Laksda TNI (Purn) Ian Heriyawan dan Mayjen TNI (Purn) Dendi Suryadi masuk jajaran eselon...

Pangan Sumatera Bidik Singapura, Kepri Jadi Jembatan Ekspor

Fasilitasi pertemuan gubernur se-Sumatera dan Singapore Food Agency. Kedekatan geografis Kepri dinilai menjadi modal...

Bea Cukai Batam: Barang Lokal Keluar FTZ Wajib Dokumen

Penindakan bersama TNI dan Polri mengamankan tiga kapal motor dan tiga truk bermuatan barang...