TERASBATAM.id: Bencana longsor yang menerjang Perumahan Tiban Koperasi, Kota Batam, pada Senin (13/01/2025) dini hari terus memakan korban. Dari 4 orang korban yang sebelumnya belum ditemukan, dua orang telah didapati dalam kondisi meninggal dunia akibat peristiwa bencana ini. Sebanyak 400 orang tim gabungan dikerahkan untuk mengevakuasi bencana tanah longsor ini.
Sebelumnya, empat orang dilaporkan hilang setelah tertimbun longsor. Setelah dilakukan pencarian intensif oleh tim gabungan, dua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sedangkan dua orang lainnya masih dalam proses pencarian.
Hujan deras yang mengguyur Batam dalam beberapa hari terakhir menjadi penyebab utama terjadinya longsor. Sebanyak lima rumah di Perumahan Tiban Koperasi rusak parah akibat tertimbun material longsor. Tim gabungan dari berbagai instansi terus berupaya melakukan pencarian dan evakuasi korban.
Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad, Kepala Staf Kodim 0316 Batam Letkol Inf Sunardi dan Wakil Kepala Kepolisian Resort Barelang, AKBP Fadli Agus, telah meninjau lokasi kejadian dan memberikan arahan terkait penanganan bencana. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengungsi ke tempat yang lebih aman jika terjadi tanda-tanda bahaya.
“Setelah meninjau lokasi, rapat kilat memutuskan tindak lanjut sebagai berikut: bantuan pembiayaan kepada keluarga yang terdampak, serta penerbitan Surat Keputusan Wali Kota Batam untuk memudahkan proses pendampingan. BMKG memprediksi cuaca ekstrem akan berlangsung hingga seminggu ke depan, sehingga potensi tanah longsor masih tinggi. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, terutama bagi yang tinggal di daerah rawan longsor. Segera hubungi pemerintah kota atau saya langsung jika ada tanda-tanda bahaya, agar tindakan pencegahan dapat segera dilakukan,” jelas Amsakar kepada media di lokasi kejadian.
Sementara itu Kasdim 0316 Batam Letkol Inf Sunardi dan Wakapolresta Barelang AKBP Fadli Agus juga turut menjelaskan upaya aparat gabungan yang telah dilakukan di lokasi bencana.

“Sampai saat ini, dua orang telah ditemukan meninggal dunia dan telah dibawa ke rumah sakit. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, radius bencana telah ditetapkan sebagai area evakuasi untuk mengurangi risiko,” kata Fadli.
Selain dua korban meninggal, terdapat empat orang yang mengalami luka-luka dan masih dirawat di rumah sakit. Dua orang lainnya masih dalam pencarian di bawah timbunan tanah. Dua korban yang ditemukan meninggal itu berasal dari rumah di Blok S No 27 A atas nama Mujiadi dan Sukarni.
“Tantangan utama dalam pencarian adalah tumpukan tanah yang tebal dan medan yang sempit sehingga sulit untuk menggunakan peralatan berat. Kami berharap personel yang telah dikerahkan sebanyak 400 orang dapat segera melakukan upaya mitigasi,” kata Sunardi.
[kang ajank nurdin]


