TERASBATAM.id: Latihan Bersama (Latma) Keris Marex 2024 secara resmi telah ditutup di Markas Batalyon Infanteri 10 Marinir Satria Bhumi Yudha (SBY) di Pulau Setokok, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (19/11/2024). Latihan bersama tersebut telah menguji kemampuan kolaborasi antara pasukan Marinir Indonesia dan Amerika di medan latihan yang menantang.
Disela-sela penutupan Latihan Bersama tersebut Colonel Stuart W Glenn Commanding Officer, 13th Marine Expeditionary atau bisa diartikan sebagai Komandan, Unit Ekspedisi Marinir ke-13. Bersama dengan Komandan Batalyon Marinir 10 SBY Letkol Mar Aris Moko. Glenn menerima sesi wawancara dengan www.terasbatam.id.

Colonel Stuart Glenn yang memulai karier militernya pada tahun 1999 setelah lulus dari Texas A&M University. Ia pernah ditugaskan ke Batalyon 2, Marinir ke-3, di mana ia menjabat sebagai komandan peleton dan berpartisipasi dalam dua penempatan ke Okinawa, Jepang.
Stuart juga pernah bertugas di Asia Barat sebagai komandan detasemen keamanan di bawah CTF-53, bertanggung jawab untuk mengamankan kepentingan Angkatan Laut AS. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Aide-de-Camp untuk Wakil Komandan Pasukan Marinir Pasifik dan ikut serta dalam Operasi Iraqi Freedom dan Operation Enduring Freedom.
“Salah satu hal yang paling berharga dari latihan ini adalah kesempatan bagi kami untuk beroperasi di lingkungan yang unik dan menantang seperti di Indonesia. Latihan ini memungkinkan kami untuk menguji kemampuan kami dalam menghadapi berbagai skenario operasi,” kata Stuart.

Berikut wawancara dengan pimpinan tertinggi Unit Ekspedisi Marinir ke-13 yang berpusat di Pantai Barat, tepatnya di Camp Pendleton dan San Diego, California.
Selamat pagi, Colonel Stuart W Glenn. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk wawancara ini. Bisa Anda ceritakan sedikit tentang tujuan utama latihan bersama antara Marinir AS dan Marinir Indonesia?
Colonel Stuart Glenn: Selamat pagi. Senang sekali bisa berkesempatan untuk berbincang. Tujuan utama dari latihan bersama ini adalah untuk meningkatkan interoperabilitas antara kedua pasukan. Kami ingin memastikan bahwa Marinir AS dan Marinir Indonesia dapat bekerja sama secara efektif dan efisien dalam berbagai situasi. Selain itu, latihan ini juga menjadi kesempatan bagi kami untuk belajar satu sama lain dan saling berbagi pengetahuan.
Kolaborasi ini sangat berarti bagi kami. Melalui latihan bersama ini, kami dapat meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit Marinir Indonesia. Kami juga sangat mengapresiasi dukungan dan bantuan dari Marinir AS.
Colonel Glenn, apa yang membuat latihan ini begitu penting bagi Marinir AS?
Colonel Stuart Glenn: Salah satu hal yang paling berharga dari latihan ini adalah kesempatan bagi kami untuk beroperasi di lingkungan yang unik dan menantang seperti di Indonesia. Latihan ini memungkinkan kami untuk menguji kemampuan kami dalam menghadapi berbagai skenario operasi, termasuk operasi amfibi dan operasi di daerah hutan. Selain itu, kami juga dapat belajar banyak dari pengalaman dan keahlian Marinir Indonesia dalam beroperasi di wilayah ini.
Bagaimana latihan ini akan berdampak pada hubungan militer antara kedua negara?
Colonel Stuart Glenn: Latihan ini akan semakin memperkuat hubungan bilateral antara Amerika Serikat dan Indonesia. Melalui kerja sama yang erat ini, kami dapat meningkatkan saling pengertian dan kepercayaan, serta memperkuat kemitraan strategis di kawasan Indo-Pasifik.
Terakhir, apa harapan Anda untuk masa depan kerja sama antara Marinir AS dan Marinir Indonesia?
Colonel Stuart Glenn: Saya berharap kerja sama antara kedua pasukan akan terus berkembang dan semakin erat. Saya yakin bahwa dengan terus melakukan latihan bersama dan berbagi pengetahuan, kita dapat membangun pasukan yang lebih kuat dan lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.

Pada tahun 2004, Glenn ditugaskan ke MCRD San Diego sebagai Komandan Seri dan Komandan Kompi di Batalyon Pelatihan Rekrut ke-2. Setelah lulus dari Expeditionary Warfare School pada tahun 2007, ia ditugaskan ke Batalyon ke-3, Marinir ke-5 sebagai komandan kompi senapan dan bertugas di Irak. Pada tahun 2009, ia kembali bertugas dengan Batalyon ke-3, Marinir ke-5 sebagai Komandan Pasukan Serbu Maritim dengan Unit Ekspedisi Marinir ke-31 (MEU).
Glenn juga pernah menjabat sebagai Instruktur Perwira Marinir di Texas A&M University dan meraih gelar Master dalam bidang Hubungan Internasional dari George Bush School of Government and Public Service. Ia juga pernah bertugas sebagai perwira operasi di 13th MEU dan sebagai penasihat untuk Marinir Kerajaan Saudi dan Pasukan Khusus Angkatan Laut Kerajaan Saudi.
Pada tahun 2023, Colonel Glenn ditunjuk sebagai Komandan 13th Marine Expeditionary Unit, yang saat ini beroperasi di wilayah Indo-Pasifik sebagai Marine Rotational Force – Southeast Asia. Unit ini memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut.


