BerandaBatam RayaHarga Santan "Meroket", DPRD Batam Desak Pemko Cari Solusi

Harga Santan “Meroket”, DPRD Batam Desak Pemko Cari Solusi

Diterbitkan pada

spot_img

TERASBATAM.id – Komisi II DPRD Kota Batam dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Mitra Raya, Batam Center, Selasa (04/03/2025). Sidak ini dilakukan untuk memantau harga kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadan, dan menemukan lonjakan harga kelapa yang berdampak pada harga santan.

Ketua Komisi II DPRD Batam, Yunus Muda, menyoroti keterbatasan pasokan kelapa sebagai penyebab utama kenaikan harga.

“Saya lihat memang kios penjual kelapa di pasar ini terbatas. Selain itu, ketergantungan Batam terhadap pasokan dari luar daerah juga menjadi faktor utama naiknya harga kelapa dan bahan pangan lainnya, seperti telur dan sayuran,” ujarnya.

Lonjakan harga kelapa disebabkan oleh meningkatnya permintaan menjelang Ramadan dan ekspor kelapa ke luar negeri.

Yunus mendesak Pemerintah Kota Batam untuk menjalin kerja sama dengan daerah pemasok guna mengatasi ketergantungan ini.

“Pulau-pulau di sekitar Batam sebenarnya berpotensi untuk ditanami kelapa agar stok lokal mencukupi. Jika semua kebutuhan pokok bergantung dari luar, maka kita akan terus menghadapi persoalan harga dan pasokan, terutama saat permintaan meningkat seperti menjelang Ramadan,” tambahnya.

BACA JUGA:  Polsek Sekupang Raih Penghargaan Polsek Kinerja Terbaik di Batam

Kepala Bidang Pasar Disperindag Kota Batam, Elfasi, menjelaskan bahwa lonjakan harga kelapa disebabkan oleh meningkatnya permintaan menjelang Ramadan dan ekspor kelapa ke luar negeri.

“Seperti biasa, menjelang hari besar terjadi panic buying, termasuk untuk kelapa dan santan. Selain itu, pasokan dari daerah penghasil seperti Bintan dan Tembilahan Riau berkurang karena banyak petani memilih menjual langsung ke eksportir yang menawarkan harga lebih tinggi,” jelasnya.

Pedagang di Pasar Mitra Raya, Jumri, membenarkan adanya keterbatasan pasokan. “Biasanya harga kelapa Rp7.000 per butir, sekarang hampir Rp15.000. Harga santan murni yang sebelumnya Rp28.000 per kilogram kini mencapai Rp46.000. Untuk santan campuran, harganya berkisar Rp20.000 hingga Rp30.000 per kilogram,” ungkapnya.

Elfasi menambahkan bahwa pemerintah sedang mengupayakan kerja sama dengan daerah pemasok baru, seperti Sumatera Barat dan Aceh, untuk menjamin ketersediaan pangan di Batam.

“Kami sedang menjajaki pola kerja sama antar daerah agar stok kelapa, sayur, telur, dan bahan pokok lainnya tetap stabil,” tuturnya.

Meskipun harga kelapa melonjak, Disperindag memastikan bahwa stok pangan lainnya, seperti beras dan minyak goreng, masih stabil. “Kami terus memantau situasi ini agar tidak terjadi lonjakan harga yang merugikan masyarakat,” tutup Elfasi.

BACA JUGA:  Kondusivitas Batam dalam Sorotan Aksi Mahasiswa

[kang ajank nurdin]

Latest articles

Desember Mendatang, Indonesia-AS Gelar Latihan Militer Bersama di Batam

TERASBATAM.ID - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) semakin mempererat kerja sama pertahanan strategis dengan...

Antrean Truk Sampah di TPA Mulai Terurai

TERASBATAM.ID - Pemerintah Kota Batam bergerak cepat mengatasi krisis antrean truk sampah yang memanjang...

Nataru 2025: Pelni Geser KM NGGAPULU, Tiket Diskon 20 Persen

KM Nggapulu dipindah ke rute Barat untuk antisipasi lonjakan penumpang di Batam. Stimulus nasional...

Razia Gabungan: Kendaraan Luar Batam, Pajak Mati Langsung Disikat!

Jelang Nataru, Pemkot Batam bersama Dishub, Samsat, dan Polresta Barelang gelar penertiban besar-besaran. Target...

More like this

Desember Mendatang, Indonesia-AS Gelar Latihan Militer Bersama di Batam

TERASBATAM.ID - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) semakin mempererat kerja sama pertahanan strategis dengan...

Antrean Truk Sampah di TPA Mulai Terurai

TERASBATAM.ID - Pemerintah Kota Batam bergerak cepat mengatasi krisis antrean truk sampah yang memanjang...

Nataru 2025: Pelni Geser KM NGGAPULU, Tiket Diskon 20 Persen

KM Nggapulu dipindah ke rute Barat untuk antisipasi lonjakan penumpang di Batam. Stimulus nasional...