TERASBATAM.id – Harga cabai rawit di Kota Batam melonjak tajam hingga mencapai Rp 81.000 per kilogram, melebihi harga ambang batas nasional. Kenaikan ini dipicu oleh curah hujan tinggi dan serangan hama patex di sejumlah daerah penghasil.
“Secara nasional, harga cabai rawit mencapai angka Rp 81.000 per kg dan ini melebihi harga ambang batas di beberapa daerah. Kenaikan ini karena terjadinya curah hujan yang tinggi dan adanya serangan hama patex di beberapa daerah,” ungkap Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, M.Pd, saat mengikuti Zoom Meeting terkait inflasi yang dipimpin Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian, Senin (24/03/2025).
Selain cabai rawit, harga bawang merah dan daging ayam ras juga mengalami kenaikan. Pemerintah Kota (Pemkot) Batam terus memantau harga komoditas bahan pokok strategis dan melakukan inspeksi mendadak ke pasar-pasar untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga.
Untuk menekan lonjakan harga, Pemkot Batam melalui Bagian Perekonomian telah menggelar 20 kali operasi pasar murah menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri 1446 H. Operasi pasar ini bekerja sama dengan Asosiasi Distributor Kota Batam dan pemangku kepentingan terkait.
“Alhamdulillah, masyarakat menyambut baik kegiatan operasi pasar murah yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu. Tentunya, harga jual di sana di bawah harga jual pasar,” jelas Jefridin.
Upaya Pemkot Batam mulai menunjukkan hasil. Inflasi Kota Batam pada Februari 2025 tercatat sebesar 0,03 persen (month-to-month/mtm), turun dibandingkan Januari 2025 yang sebesar 0,87 persen (mtm). Namun, secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi Batam sebesar 2,88 persen, naik dibandingkan Januari 2025 yang sebesar 2,54 persen (yoy).
Pemkot Batam berjanji akan terus memantau perkembangan harga bahan pokok dan mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan.


