TERASBATAM.ID – Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Kemhan) Letnan Jenderal TNI Tri Budi Utomo membuka Rapat Lanjutan Reformasi Birokrasi Pertahanan Negara di Bogor, Rabu (20/08/2025). Pertemuan ini bertujuan memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman non-militer yang semakin kompleks.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Biro Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) Setjen Kemhan ini fokus membahas pengklasifikasian ancaman non-militer di berbagai kementerian, lembaga, dan instansi terkait.
Dalam sambutannya, Letjen Tri Budi Utomo menekankan pentingnya keterlibatan seluruh kementerian dan lembaga agar klasifikasi ancaman non-militer bisa tepat sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
“Ancaman yang dihadapi bangsa saat ini semakin kompleks, ditandai dengan situasi volatility, uncertainty, complexity, ambiguity (VUCA) yang penuh ketidakpastian, kerumitan, serta perubahan cepat,” ujar Tri Budi.
Ia menyebutkan, ancaman tersebut mencakup krisis ekonomi, krisis pangan, perubahan iklim, krisis kesehatan, hingga ketegangan geopolitik global.
Rapat ini menghadirkan sejumlah narasumber dan panelis dari berbagai latar belakang, di antaranya Brigjen TNI Sanggam David M.T., S.Sos., dan Dr. Kris Wijoyo Soepandji, S.H., M.P.P.
Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah. Dengan koordinasi yang solid, diharapkan pertahanan negara dapat semakin kuat dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta keselamatan bangsa Indonesia.


