TerasBatam.id: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad memastikan kepada Bupati dan Walikota se Kepri bahwa sekolah tatap muka akan dievaluasi dan diputuskan setelah Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berada di level 2.
“Sekolah tatap muka kita akan evaluasi dulu, kemarin kita sampaikan ke Bupati dan Walikota kalau memungkin sudah pada level dua (PPKM di level dua) kita laksanakan (Sekolah Tatap Muka),” kata Ansar disela-sela kegiatanVaksinasi Masyarakat di Fasum Perumahan Permata Laguna, Tanjunguncang, Batam, Jumat (27/8/2021) yang digelar oleh anggota DPRD Provinsi Kepri Irwansyah.
Menurut Ansar, semua pihak tidak boleh lengah karena situasi Covid-19 sewaktu-waktu bisa meningkat kembali tanpa disadari sehingga kewaspadaan dan penerapan Protokol Kesehatan yang ketat wajib diperhatikan.
“maka kita harus waspada memastikan setiap aktivitas-aktivitas besar itu dibuka harus ada jaminan bahwa protocol kesehatannya bisa kita control dengan baik,” Kata Ansar.
Ansar meminta, jika Sekolah Tatap Muka mulai dilakukan maka tanggungjawab bukan saja saat anak berada di sekolah saja tetapi saat pulang dari sekolah hingga kembali ke rumah menjadi tanggungjawab semua pihak untuk memperhatikan protocol kesehatannya.
“saat menggunakan sarana transportasi umum, mungkin berkumpul bersama dengan teman-temannya kita harus kontrol dengan baik,” kata Ansar.
Sebelumnya Pemerintah Kota Batam meminta kepada orangtua siswa di Batam untuk bersabar terkait dengan kebijakan sekolah tatap muka yang akan diselenggarakan jika Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Batam telah berada di level 2.
Wakil Walikota Batam Amsakar Ahmad mengatakan, kendati kasus Covid-19 di Batam sejak 21 Juli 2021 yang lalu hingga Agustus 2021 ini telah melandai namun angka kematian masih tetap tinggi sehingga dalam evaluasi level PPKM, Batam masih berada di level 3.
“sebelumnya kita berharap turun ke level dua. Kondisi ini hendaknya membuat kita menahan diri dan berhati-hati,” kata Amsakar.
Menurut Amsakar, terkait dengan sekolah tatap muka memiliki banyak pertimbangan, diantaranya bagaimana anak-anak usia sekolah adalah asset bangsa untuk perjalanan kedepan.
“saya pikir walaupun orangtua capek dan harus memainkan peran ganda yaitu sebagai orangtua dan guru tentu tidak ingin terjadi sesuatu kepada anak-anaknya. Kita lihat nanti soal tatap muka saat PPKM pada level dua, ketika trend kematian sudah turun,” kata Amsakar.
Amsakar memastikan bahwa soal ketentuan pembelajaran tatap muka akan dibicarakan kembali saat Batam pada eveluasi PPKM turun pada level dua, bagaimana langkah selanjutnya yang akan diputuskan pemerintah Kota Batam akan dibahas setelah evaluasi PPKM oleh pemerintah pusat.
“kita minta orangtua bersabar dan menahan diri,” kata Amsakar.


