TERASBATAM.ID- Sinergi antara pasukan khusus Singapura dan Indonesia berhasil melumpuhkan sekelompok “teroris” dalam simulasi pembajakan kapal pengangkut gas alam cair (LNG) di perairan Batam, Kepulauan Riau, pada 2-4 Juni 2025. Latihan Lapangan Kontra Terorisme Griffin Cakti ini dirancang untuk mengatasi skenario pembajakan kapal LNG yang berlayar dari Laut Cina Selatan menuju Selat Singapura, dengan ancaman diledakkan sebagai bom mengambang di perairan perbatasan kedua negara.
Intelijen awal yang krusial didapatkan oleh Satuan Tugas Keamanan Maritim (MSTF) Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) dan Komando Armada I (Koarmada I) TNI, yang berhasil mendeteksi kapal asing mencurigakan memasuki perairan perbatasan. Setelah data kekuatan teroris diterima dari Pusat Informasi Fusion (IFC) Singapura dan Pusat Informasi Maritim TNI, kedua negara segera merespons dengan mengirimkan kapal perang untuk memblokir pergerakan target.
Latihan ini berlanjut dengan penyisipan personel pasukan khusus dari kedua negara ke kapal pengangkut LNG. Menggunakan helikopter dan perahu karet lambung kaku, pasukan elite ini berhasil menumpas teroris. Keberhasilan operasi ini disaksikan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Singapura Laksamana Madya Aaron Beng dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto di perairan Batam. Jenderal Agus secara khusus mengapresiasi profesionalisme, semangat, disiplin, dan kekompakan yang ditunjukkan sepanjang latihan, serta keberanian dan performa berkualitas tinggi dari kedua pasukan elite.
Laksamana Madya Beng menambahkan bahwa terorisme tetap menjadi ancaman nyata bagi kedua negara. “Kami adalah tetangga dekat dan kerja sama erat antara kami memungkinkan kami untuk merespons ancaman ini dengan lebih baik,” ujarnya, menegaskan komitmen kedua negara untuk terus membangun interoperabilitas antar angkatan bersenjata.

Latihan Griffin Cakti yang melibatkan sekitar 160 personel dari unit angkatan laut, udara, siber, dan operasi khusus kedua negara ini, dinilai sangat memuaskan oleh kedua belah pihak. Keberhasilan ini mendorong mereka untuk menjajaki peluang lebih lanjut guna memperdalam dan memperkuat hubungan pertahanan.
Selain latihan kontra-terorisme ini, Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) dan TNI Angkatan Udara juga telah melaksanakan latihan Elang Indopura XXIII/25 di Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, pada 14-23 Mei.
Latihan Elang Indopura yang resmi ditutup oleh Komandan Komando Tempur Udara RSAF Brigjen Lim Kok Hong dan Panglima Komando Operasi Udara (Koopsud) I TNI AU Marsda Muzafar, melibatkan berbagai misi, termasuk pengeboman dan pengisian bahan bakar di udara. Latihan pengeboman ini menandai dimulainya skenario serangan udara ke darat untuk meningkatkan interoperabilitas antar kedua angkatan udara.
Pada 16 Mei, jet tempur F-16 C/D dari Skadron Udara 16 TNI AU bahkan melakukan latihan pengisian bahan bakar udara ke udara dengan pesawat Airbus A330 Multi Role Tanker Transport (MRTT) dari Skadron Udara 112 RSAF. Selanjutnya, latihan gabungan lain, Manyar Indopura, dijadwalkan pada 15-26 September 2025 untuk unit helikopter dari kedua angkatan udara, semakin memperkuat kerja sama militer regional.
[sumber: www.thejakartapost.com]


