BerandaBatam RayaFKPD Kota Batam Gelar Rapat Akhir Tahun, Deportasi PMI Hingga Demo UMK...

FKPD Kota Batam Gelar Rapat Akhir Tahun, Deportasi PMI Hingga Demo UMK Jadi Sorotan

Diterbitkan pada

spot_img

TerasBatam.id: Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Batam menggelar rapat bersama, Selasa (07/12/2021) untuk membahas persiapan dan tindakan antisipasi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Persoalan deportasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan aksi unjukrasa buruh terkait penolakan Upah Minimum Kota (UMK) menjadi sorotan.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan pembahasan utama adalah pengamanan serta antisipasi Nataru nanti. Kedua antisipasi kedatangan PMI di Batam selama pemberlakuan PPKM Level 3. Ketiga persoalan stok komoditi pangan jelang Nataru, selanjutnya FKPD juga membahas penerapan dan mekanisme PPKM level 3 yang mulai berlaku 24 Desember- 2 Januari 2022 mendatang.

Hal penting yang tidak kalah penting adalah pembahasan perkembangan Covid-19 yang saat ini masih ada penambahan kasus. Terakhir mengenai persoalan buruh yang terjadi beberapa hari ini.

Amsakar menjelaskan untuk pengamanan Nataru, sudah ada prosedur tetap (protap) yang disiapkan dari unsur anggota Polri dan TNI. Nantinya akan ada penjagaan di pintu masuk seperti pelabuhan, dan bandara. Serta pengamanan saat perayaan Natal dan menyambut tahun baru mendatang.

BACA JUGA:  Polda Kepri Gelar Sayembara, Gaji Dirreskrimum Jadi Hadiah

“Dari Pak Kapolres semua sudah siap, dan untuk personil pengamanan juga tidak ada masalah. Nantinya akan ada pemantauan dan pengawasan di rumah ibadah umat kristiani,” kata dia usai memimpin rapat di Lantai IV Kantor Wali Kota Batam, Selasa (07/12/2021)

Persoalan yang cukup mendesak saat ini adalah, persiapan tempat karantina bagi PMI selama pemberlakuan masa karantina selama 10 hari. Saat ini sudah ada 1.568 PMI yang ditempatkan di rusun.

Selanjutnya berdasarkan informasi sudah ada kurang lebih 7 Ribu PMI yang akan masuk dan menunggu jadwal keberangkatan menuju Batam. Mengingat banyaknya jumlah tersebut, muncul persoalan untuk tempat karantina.

Ia menjelaskan ada beberapa opsi yang akan diambil sebagai solusi menyambut ribuan PMI yang akan tiba ke Batam hingga akhir tahun ini. Pertama menambah lokasi penampungan PMI.

“Rencananya akan ada tambahan dua tower di lokasi yang sama, yang nantinya akan dibuka untuk PMI. Namun muncul persoalan lainnya yaitu ketersediaan tempat tidur di rusun,” sebutnya.

Berdasarkan informasi dari Dandim dalam rapat disampaikan setidaknya butuh dua ribu sampai dua ribu lima ratus tempat tidur, agar PMI ini bisa menjalani proses karantina selama 10 hari di Batam.

BACA JUGA:  Dubes Singapura Kunjungi Batam, Bahas Peluang Kerja Sama Baru

“Sekarang yang sudah ada itu 1. 600 bed. Jadi ini akan ditingkatkan. Untuk persoalan PMI ini merupakan wewenang provinsi, jadi hasil rapat akan kami sampaikan, dan diharapkan segera ada tindak-lanjut,” jelas Amsakar.

Ektra bed ini dibutuhkan, agar PMI bisa menempati rusun yang disiapkan Pemerintah Kota Batam. Nanti satu kamar akan ditingkat dari dua menjadi tiga tempat tidur.

Opsi kedua adalah menggunakan fasilitas hotel sebagai lokasi karantina PMI. Pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak hotel terkait karantina PMI ini. Hotel mana saja yang bisa dijadikan tempat karantina.

“Persoalan biaya nanti Pak Dandim yang tahu. Karena kalau kami membantu untuk lokasi. Sebab PMI ini kewenangan di tingkat Provinsi. Namun kami mendorong pemerintah pusat untuk membantu dan bisa mengirimkan bantuan untuk penanganan PMI di Batam,” jelasnya.

Selain itu, ada juga opsi membuka pintu masuk di daerah lain. Hal ini juga diusulkan sebagai opsi mengingat jumlah PMI yang akan masuk sangat banyak. Persoalan saat ini adalah daya tampung tempat karantina, serta fasilitas yang layak selama mereka menjalani karantina di Batam.

BACA JUGA:  Menjelajahi Cita Rasa dan Filosofi di Balik Kue Putu Piring

“Penanganan PMI ini menyangkut di semua lini, dan tidak saja kota, provinsi, bahkan pusat. Sebab kami juga harus berkomunikasi dengan KBRI di Malaysia. Jadi kompleks untuk penanganan PMI ini,” bebernya.

Ia berharap bantuan untuk penanganan PMI ini segera dikirim ke daerah. Sehingga proses kepulangan dan karantina PMI tidak terkendala. “Kalau bisa dikirimkan anggaran, tentu bisa untuk panjat hotel dulu sebagai tempat karantina. Namun saya optimis hal ini bisa teratasi, sebab FKPD sangat solid. Dan Batam memilki capaian yang bagus untuk penanganan PMI ini, makanya dipilih sebagai pintu masuk, walaupun ada persoalan-persoalan yang muncul,” tutupnya.

Latest articles

Menhaj Rekrut Dua Jenderal Purnawirawan Bintang Dua

Laksda TNI (Purn) Ian Heriyawan dan Mayjen TNI (Purn) Dendi Suryadi masuk jajaran eselon...

Pangan Sumatera Bidik Singapura, Kepri Jadi Jembatan Ekspor

Fasilitasi pertemuan gubernur se-Sumatera dan Singapore Food Agency. Kedekatan geografis Kepri dinilai menjadi modal...

Bea Cukai Batam: Barang Lokal Keluar FTZ Wajib Dokumen

Penindakan bersama TNI dan Polri mengamankan tiga kapal motor dan tiga truk bermuatan barang...

Desember Mendatang, Indonesia-AS Gelar Latihan Militer Bersama di Batam

TERASBATAM.ID - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) semakin mempererat kerja sama pertahanan strategis dengan...

More like this

Menhaj Rekrut Dua Jenderal Purnawirawan Bintang Dua

Laksda TNI (Purn) Ian Heriyawan dan Mayjen TNI (Purn) Dendi Suryadi masuk jajaran eselon...

Pangan Sumatera Bidik Singapura, Kepri Jadi Jembatan Ekspor

Fasilitasi pertemuan gubernur se-Sumatera dan Singapore Food Agency. Kedekatan geografis Kepri dinilai menjadi modal...

Bea Cukai Batam: Barang Lokal Keluar FTZ Wajib Dokumen

Penindakan bersama TNI dan Polri mengamankan tiga kapal motor dan tiga truk bermuatan barang...