TERASBATAM.ID – Kehadiran Muhammad Rudi, mantan Wali Kota Batam dua periode sekaligus mantan Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Kepulauan Riau, dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kepri pada Sabtu (22/11/2025) memantik spekulasi panas di kalangan politik lokal. Meskipun PSI membantah bahwa Rudi telah resmi bergabung, sinyal politik kedua belah pihak menegaskan pintu PSI terbuka lebar bagi politisi ulung tersebut.
Ketua Bidang OKK DPW PSI Kepri, Yudhi Sanjaya, menepis keras isu bergabungnya Rudi. Ia menjelaskan bahwa kehadiran mantan Kepala BP Batam itu semata-mata didasari kedekatan personal dan hubungan pertemanan lama dengan Ketua Harian PSI, Ahmad Ali.
“Isu Pak Rudi gabung PSI itu tidak benar. Kehadiran beliau hanya karena kedekatan dengan Ketua Harian PSI, Ahmad Ali, sejak mereka berada di partai yang sama,” ujar Yudhi, Senin (24/11/2025).
Meski menepis kabar resmi, Yudhi dan jajaran PSI memberikan sinyal penerimaan yang kuat. Yudhi berseloroh bahwa PSI akan menyambut gembira jika Rudi, yang dinilai sebagai
“tokoh Kepri, politikus ulung, dan masih melekat di hati masyarakat,” memutuskan untuk merapat. Senada, Ketua DPW PSI Kepri Onward Siahaan menegaskan partainya sangat terbuka bagi tokoh-tokoh besar di Kepri.

Spekulasi kepindahan Rudi menguat setelah kursi politiknya sebagai Ketua DPW Nasdem Kepri digantikan oleh Wali Kota Batam saat ini, Amsakar Achmad, berdasarkan SK DPP Nasdem. Pergeseran tersebut menjadikan posisi politik Rudi kini bebas dari ikatan partai, memicu perhatian publik mengenai langkah politiknya selanjutnya.
Dalam Rakorwil tersebut, Rudi duduk di barisan depan setelah dipersilakan langsung oleh Ahmad Ali, yang bahkan secara terbuka menyatakan, “Masa kader sebaik Pak Rudi tidak kita terima?”
PSI kini berada dalam posisi menguatkan barisan dan siap merangkul tokoh-tokoh berpengalaman untuk membesarkan partai. Meskipun belum ada pernyataan resmi dari Rudi, komunikasi yang diakui Ahmad Ali telah terjalin antara dirinya dan Rudi, ditambah sinyal welcome dari jajaran PSI, menunjukkan potensi besar terjadinya “hijrah” partai oleh politisi yang pernah memimpin Batam selama dua periode tersebut.
[kang ajank nurdin]


