TerasBatam.id: Wakil Walikota Batam Amsakar Ahmad meminta kepada Pertamina untuk terbuka mengenai ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium kepada masyarakat untuk mencegah panic buying. Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Batam menyidik para pelansir BBM yang ditemukan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag ESDM) Gustian Riau pada (06/10/2021) lalu.
“Kami tentu saja berharap agar Pertamina melakukan sosialisasi yang lebih baik, melakukan edukasi yang lebih baik kepada masyarakat, agar jangan ada kecemasan tentang ketersediaan stok,” kata Wakil Walikota Batam Amsakar Ahmad kepada www.terasbatam.id, Jumat (08/10/2021) di sela-sela kunjungannya ke Tanjung Riau.
Menurut Amsakar, dalam rentang tiga minggu terakhir ini ada keterkejutan di masyarakat terkait ketersediaan stok BBM jenis premium sehingga menyebabkan “panic buying” terjadi dan situasi tersebut akhirnya dimanfaatkan oleh sebagian orang yang dikenal masyarakat Batam sebagai Pelansir BBM.
“informasikanlah jika memang ada selisih pembiayaan, jika memang ada selisihnya berapa ya bilang, disampaikan kepada masyarakat. Hampir saban hari saya mendengar soal antrian pembelian BBM Premium ini melalui media online dan radio,” kata Amsakar tegas.
Mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemko Batam ini mengatakan, saat dirinya menjabat sebagai Kadis kewenangan masalah distribusi BBM juga menjadi ranah atau wewenang Pemerintah Kota dan Kabupaten, sehingga pihaknya dapat mengatur distribusi BBM dengan cara menerbitkan Kartu Kendali bekerjasama dengan BRI dengan kartu Brizzi.
“Ketika saya jadi kadisperindag, ketika saya terapkan kartu Brizzi, nah mulai tiarap semua, karena satu orang hanya dijatah 30 liter, jika mau gesek lagi tidak bisa. Sekarang kebijakannya ada di Provinsi. Kita sifatnya hanya koordinasi,” kata Amsakar.
Amsakar juga mencoba mencari informasi terkait peristiwa penghadangan mobil Kadisperindag ESDM Gustian Riau di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang diduga dilakukan oleh sejumlah orang yang diduga sebagai pelansir.
“beliau dalam kondisi yang aman dan tidak terjadi penghadangan, hanya misleading saja,” kata Amsakar yang melakukan komunikasi melalui telepon dengan Kadisperindag.
Dalam pembicaraan melalui telepon tersebut banyak hal yang disampaikan secara off the record.
“nanti-nanti itu pak Gustian, suara awak nih bebunyi, banyak teman-teman wartawan mendengarkannya,” kata Amsakar mencoba menghentikan Gustian yang menyampaikan sejumlah informasi yang sensitive.
Berdasarkan data Disperindag ESDM Pemko Batam yang diterima oleh Amsakar, hasil penertiban distribusi BBM bersama dengan Pertamina pada saat itu ditemukan sebanyak 7 unit mobil dan 6 unit sepeda motor yang diduga sebagai pelansir.
“saat ini mereka ditangani oleh PPNS Satpol PP untuk penanganan lebih lanjut,” kata Amsakar.


