TERASBATAM.ID – Meskipun Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengalami deflasi sebesar 0,12% (mtm) pada Juni 2025, Bank Indonesia (BI) mewaspadai adanya potensi kenaikan inflasi pada Juli 2025. Penyesuaian tarif listrik di Kota Batam menjadi salah satu pendorong utama yang perlu diwaspadai.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepri, Rony Widijarto P, menyampaikan dalam press release bahwa deflasi di bulan Juni 2025 terutama didorong oleh penurunan harga kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, seperti cabai merah dan daging ayam ras, serta penurunan tarif angkutan laut. Deflasi juga tercatat di Batam, Tanjungpinang, dan Karimun.
“Memasuki bulan Juli 2025, terdapat beberapa pendorong inflasi yang perlu diwaspadai, antara lain penyesuaian tarif listrik di Kota Batam,” ujar Rony Widijarto P.
Selain tarif listrik, kenaikan harga BBM nonsubsidi dan berlanjutnya kenaikan tarif angkutan udara di tengah momen libur sekolah juga menjadi perhatian.
Terkendalinya inflasi di Kepri tidak terlepas dari kuatnya koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Bank Indonesia dan TPID akan terus memperkuat sinergi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dengan strategi 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif). Meski demikian, faktor penahan inflasi seperti musim panen hortikultura dan normalisasi permintaan pangan pasca-HBKN diharapkan dapat menahan laju inflasi.


