TERASBATAM.ID – Belakang Padang, sebuah pulau yang menjadi bagian dari Kota Batam, kembali menegaskan posisinya sebagai pusat pelestarian budaya Melayu. Melalui Pawai Budaya yang meriah, ribuan masyarakat tumpah ruah menyaksikan perpaduan seni tradisional dan modern, sekaligus merayakan keberagaman yang menjadi kekuatan kota ini.
Pada Sabtu (16/08/2025), Dataran Elang-elang Laut dipenuhi oleh warga yang antusias menyaksikan pawai. Kegiatan yang dibuka langsung oleh Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, ini menampilkan beragam atraksi, mulai dari tarian tradisional Melayu hingga parade busana adat dari berbagai suku di Nusantara. Peserta pawai datang dari berbagai kalangan, termasuk pelajar dan organisasi masyarakat, menunjukkan tingginya partisipasi publik dalam merawat warisan budaya.
Amsakar dalam sambutannya menekankan pentingnya budaya sebagai jati diri sebuah kota. “Jika kita ingin kota ini maju, maka budaya harus tetap menjadi pijakan,” ujarnya. Ia berharap acara seperti ini dapat menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap warisan leluhur, menjadikan mereka lebih mengenal dan bangga dengan akar budaya mereka.
Pawai Budaya ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan dan edukasi, tetapi juga sebagai ajang promosi wisata. Amsakar berharap, kegiatan serupa dapat menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, untuk berkunjung ke Belakang Padang. Dengan meningkatnya kunjungan, diharapkan perekonomian masyarakat setempat dapat terdorong secara positif.
Di penghujung acara, Amsakar mengajak seluruh warga Batam untuk menjadikan keberagaman sebagai kekuatan. Ia menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan bersama-sama berkontribusi dalam pembangunan daerah.
“Mari kita jadikan momentum ini sebagai semangat bersama, membangun Batam yang berbudaya, maju, dan sejahtera,” tutupnya.
[winneke asmeralda/PR]


