TERASBATAM.id: Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Batam tengah mendalami laporan terkait dugaan pelanggaran pemilu dalam acara Pesta Budaya Bangso Batak Marsada (BBM) yang digelar pada awal November lalu. Acara yang berlangsung di Dataran Engku Putri, Batam Center, ini menjadi sorotan karena diduga melibatkan penggunaan fasilitas pemerintah untuk kepentingan kampanye terselubung.
Ketua Bawaslu Kota Batam, Antonius Taloho, membenarkan adanya laporan tersebut. “Kami sedang melakukan klarifikasi terhadap laporan yang masuk. Beberapa pihak terkait, termasuk tokoh masyarakat yang diduga terlibat, akan kami panggil untuk memberikan keterangan,” ujar Antonius, Rabu (13/11/2024).
Antonius menegaskan bahwa Bawaslu berkomitmen untuk menyelidiki setiap laporan yang masuk dan memastikan pelaksanaan Pemilu berjalan sesuai aturan.
“Mengingat semakin dekatnya Pemilu, pengawasan kami akan semakin intensif,” tegasnya.
Proses klarifikasi ini diperkirakan akan memakan waktu 3-5 hari kerja. Bawaslu juga berkoordinasi dengan Tim Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.
Hingga saat ini, Bawaslu Kota Batam telah menerima total sembilan laporan terkait pelanggaran pemilu. “Kami akan menindaklanjuti setiap laporan dengan serius,” pungkas Antonius.
Di tempat yang sama Ketua Panitia Pesta Budaya Bangso Batak Marsada Rumini Simorangkir pasca-menjalani klarifikasi oleh Bawaslu Batam menjelaskan bahwa acara tersebut sepenuhnya merupakan kegiatan budaya dan tidak ada agenda politik di baliknya.
“Acara ini sudah kami rencanakan jauh sebelumnya dan memang tidak ada unsur kampanye politik. Semua yang hadir, termasuk tokoh seperti Pak Ansar, Pak Amsakar, dan Ibu Li Claudia, diundang sebagai tamu kehormatan karena acara ini bersifat budaya,” ujar Rusmini.
Rusmini menjelaskan bahwa dia telah dipilih oleh ketua marga-marga Batak untuk menjadi ketua pelaksana dan bertanggung jawab penuh atas jalannya acara.
Dalam kesempatan tersebut, Rusmini juga menegaskan bahwa undangan untuk para tamu, termasuk tokoh masyarakat, disampaikan secara lisan dan tidak ada unsur politik dalam undangannya.
“Undangan kami kirimkan secara lisan melalui ajudan. Mereka datang hanya sebagai tamu, tanpa ada niat untuk memperkenalkan diri atau melakukan kampanye. Mereka hadir untuk mendukung acara budaya ini,” tambah Rusmini.
Sebagaimana diketahui, Acara Pesta Budaya Bangsa Batak yang dihadiri oleh lebih dari 32 tim dan masyarakat Kota Batam ini, menampilkan berbagai kegiatan budaya Batak, seperti lomba nyanyi lagu Batak, tortor massal, dan pertunjukan lainnya.
Rusmini berharap kegiatan ini dapat memperkenalkan budaya Batak lebih luas, terutama kepada generasi muda.
“Tidak ada yang mengarah pada kampanye atau kegiatan politik dalam acara ini. Kami telah melakukan segala sesuatunya sesuai dengan perencanaan awal kami,” ujar Rusmini, menanggapi pertanyaan terkait potensi kesalahpahaman yang muncul akibat kehadiran beberapa tokoh politik.
[Kang Ajank Nurdin]


