TERASBATAM.id: Bakamla RI dan Philippine Coast Guard (PCG) resmi memulai Patroli Terkoordinasi Philindo 2024. Pembukaan resmi dilakukan di Manado, Sulawesi Utara, pada Kamis (28/11/2024). Kerja sama ini menjadi bukti nyata komitmen kedua negara dalam menjaga keamanan dan stabilitas maritim di kawasan.

Deputi Operasi dan Latihan Bakamla RI, Laksamana Muda TNI Andi Abdul Aziz, menekankan pentingnya kolaborasi ini. “Negara kita disatukan oleh perairan bersama, tetapi juga oleh tantangan bersama seperti ilegal fishing dan kejahatan lintas negara,” ujarnya.

Melalui Patroli Terkoordinasi Philindo, kedua negara berkomitmen untuk:

• Penegakan hukum: Melakukan tindakan tegas terhadap aktivitas ilegal seperti penyelundupan, penangkapan ikan ilegal, dan perdagangan manusia.
• Pencarian dan penyelamatan: Meningkatkan kesiapsiagaan dalam merespon panggilan darurat di laut.
• Perlindungan lingkungan: Mencegah dan mengatasi ancaman terhadap lingkungan laut, seperti tumpahan minyak.

Kepala Subdirektorat Perencanaan dan Evaluasi Operasi Laut, Kolonel Dr. Budhi Yuzerman, menjelaskan bahwa Patroli Terkoordinasi Philindo 2024 memiliki beberapa sasaran utama, di antaranya:

• Ilegal fishing: Mengatasi masalah penangkapan ikan ilegal yang mengancam kelestarian sumber daya laut.
• Smuggling: Mencegah penyelundupan barang ilegal seperti narkoba dan senjata.
• Drug trafficking: Memberantas jaringan perdagangan narkoba lintas negara.
• Ilegal border crossers: Mencegah masuknya orang asing secara ilegal.

Baik Bakamla RI maupun PCG sama-sama berkomitmen untuk menjalankan tugas ini dengan serius. Kedua lembaga akan saling berkoordinasi dan berbagi informasi untuk memastikan efektivitas patroli.

“Dengan membina kerja sama dan menjaga jalur komunikasi yang terbuka, kita dapat menetapkan tolok ukur kemitraan maritim di kawasan,” tegas Laksda TNI Andi Abdul Aziz.

Patroli Terkoordinasi Philindo 2024 diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi keamanan dan stabilitas maritim di kawasan Asia Tenggara. Kerja sama yang baik antara Indonesia dan Filipina menjadi contoh yang baik bagi negara-negara lain di kawasan untuk meningkatkan kerja sama maritim.