TERASBATAM.id – Aksi mogok kerja yang dilakukan para operator alat berat di proyek Rempang Eco City, Batam, membuahkan hasil. PT Lestari Nauli Jaya (LNJ), kontraktor pelaksana pembangunan rumah relokasi, akhirnya membayarkan biaya sewa alat berat dan uang makan yang sempat tertunda.
“Pembayaran hak pekerja yang tertunggak itu dibayarkan pada Senin (10/3/2025) sore, usai para operator menggelar aksi di lokasi proyek pada siang hari,” ujar Direktur PT LNJ Cabang Batam, Bondan Sudirman, Selasa (11/03/2025).
Bondan menjelaskan, pembayaran yang dilakukan mencakup tunggakan biaya untuk periode Januari 2025. “Pembayarannya tertunda karena masih ada proses verifikasi oleh Bagian Keuangan perusahaan. Sementara periode Februari telah dilunasi,” katanya.

Menurutnya, keterlambatan pembayaran disebabkan oleh perbedaan data antara timesheet (jam kerja) alat berat dan operator yang dimiliki Bagian Keuangan perusahaan dengan invoice dari vendor. Perbedaan tersebut terutama terkait perhitungan jam kerja alat berat yang tetap dihitung setengah hari meskipun tidak beroperasi sesuai kesepakatan.
“Minimal kita ambil tengahnya dulu, yang menjadi timesheet itu kita bayarkan dulu. Nanti selisihnya tinggal kita bicarakan lagi seperti apa verifikasinya,” jelas Bondan.
Selain biaya sewa alat berat, PT LNJ juga membayarkan uang makan operator untuk periode Januari 2025. “Paling ada yang Rp 900 ribu, Rp 1,2 juta. Kalau uang makan itu per hari. Kalau gaji operator itu oleh vendor, tapi kita kasih bonus uang makan di lapangan itu per hari Rp 100 ribu,” terang Bondan.
Total biaya sewa alat berat yang dibayarkan mencapai sekitar Rp 170 juta untuk empat vendor, sementara total uang makan kurang dari Rp 10 juta.
Saat ini, PT LNJ masih berupaya menyelesaikan selisih pembayaran setelah proses verifikasi selesai dilakukan. “Ini masih di-clear-kan sampai sekarang juga perbedaan ini. Mudah-mudahan bisa cepat clear,” harap Bondan.
Aksi mogok kerja para operator alat berat terjadi pada Senin (10/3/2025) sekitar pukul 10.50 WIB. Mereka memarkirkan sejumlah alat berat di lokasi proyek pengecoran jalan, sehingga pekerjaan terhenti. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk tuntutan agar hak-hak mereka segera dipenuhi.
[kang ajank nurdin]


