TERASBATAM.id: Operasi pencarian korban longsor di Perumahan Tiban Koperasi, Batam, resmi ditutup pada Senin (13/01/2025) sore setelah 4 korban yang sebelumnya dinyatakan hilang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Korban terakhir, Doni Aprianto, ditemukan tertimbun material longsor bersama istrinya, Linda Lusiana.
Komandan Pos Basarnas Batam, Dedileus, mengatakan proses evakuasi kedua korban cukup sulit karena medan yang sulit dan kondisi cuaca yang tidak menentu.
“Dengan ditemukannya seluruh korban, maka operasi pencarian resmi ditutup,” ujar Dedileus.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepri, Muhammad Hasbi, menyampaikan bahwa pihaknya akan segera melakukan penanganan pasca bencana.
“Bantuan akan diberikan kepada masyarakat terdampak, baik berupa bantuan sembako, perbaikan rumah, maupun trauma healing,” kata Hasbi.
Selain bencana longsor, Hasbi juga mengungkapkan bahwa sejumlah wilayah di Kepri dilanda banjir akibat curah hujan tinggi.
“Banjir terparah terjadi di Tanjung Pinang dan Bintan, yang menyebabkan ratusan kepala keluarga mengungsi,” ujarnya.
Hasbi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi hingga beberapa waktu ke depan.
“Kami meminta masyarakat untuk segera melaporkan jika terjadi bencana dan mengikuti arahan dari petugas,” imbau Hasbi.
Bencana longsor yang menerjang Perumahan Tiban Koperasi, Kota Batam, pada Senin (13/01/2025) dini hari memakan korban jiwa dan belasan terluka. Dari 4 orang korban yang sebelumnya belum ditemukan, dua orang telah didapati dalam kondisi meninggal dunia yakni pasangan suami isteri yang tinggal di Blok S No 27 A atas nama Mujiadi dan Sukarni.
Sebanyak 5 rumah terdampak tanah longsor dan belasan orang harus dievakuasi darisana, sedangkan pasangan suami isteri Doni dan Lusiana ditemukan pada sore harinya setelah proses evakuasi yang cukup memakan waktu, kondisi keduanya ditemukan dalam keadaan utuh.
[kang ajank nurdin]


