BerandaBeritaWarga Rempang Laporkan Penyerangan ke Polisi, Desak Evaluasi PSN

Warga Rempang Laporkan Penyerangan ke Polisi, Desak Evaluasi PSN

Warga Rempang Desak Karyawan PT MEG Tinggalkan Kantor Camat Galang

Diterbitkan pada

spot_img

TERASBATAM.id: Konflik agraria di Pulau Rempang kembali memanas. Setelah aksi unjuk rasa menuntut karyawan PT Makmur Elok Graha (MEG) meninggalkan Kantor Camat Galang, kini warga Rempang resmi melaporkan kasus penyerangan yang mereka alami ke Polresta Barelang.

Seperti diketahui, pada Selasa (17/12/2024) lalu, sejumlah warga Rempang menjadi korban penyerangan oleh sekelompok orang yang diduga merupakan karyawan PT MEG. Akibat kejadian tersebut, beberapa warga mengalami luka-luka, bahkan ada anak di bawah umur yang menjadi korban penganiayaan.

Merasa tidak mendapat perlindungan, warga yang didampingi oleh Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang akhirnya memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. “Kami berharap laporan ini dapat segera ditindaklanjuti dan pelaku dapat diproses sesuai hukum yang berlaku,” ujar Nofita Putri Manik, salah satu advokat yang mendampingi warga.

warga Rempang resmi melaporkan kasus penyerangan yang mereka alami ke Polresta Barelang.

Selain melaporkan kasus penyerangan, warga Rempang juga mendesak pemerintah untuk mengevaluasi kembali Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang. Mereka menilai bahwa proyek ini telah menimbulkan banyak konflik dan kerugian bagi masyarakat setempat.

BACA JUGA:  Nasib Babi Pulau Bulan Menggantung, Ekspor Terhenti Sejak Terdeteksi ASF

“Kami meminta Presiden Prabowo untuk meninjau kembali PSN Rempang. Proyek ini seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat, bukan malah menimbulkan penderitaan,” tegas Supriardoyo Simanjuntak, Direktur LBH Mawar Saron Batam, Jumat (20/12/2024).

Sementara itu, aksi unjuk rasa di depan Kantor Camat Galang terus berlanjut. Warga mendesak agar karyawan PT MEG yang selama ini menempati kantor kecamatan segera pindah. Mereka menilai bahwa kehadiran karyawan PT MEG di kantor kecamatan telah menimbulkan rasa tidak aman dan mengganggu pelayanan publik, Kamis (19/12/2024).

Insiden penyerangan di Rempang dan aksi unjuk rasa yang terjadi merupakan ancaman serius terhadap ketertiban umum dan keamanan di wilayah tersebut. Pihak kepolisian diharapkan dapat segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meredakan situasi dan memberikan perlindungan kepada masyarakat.

[kang ajank nurdin]

Latest articles

Desember Mendatang, Indonesia-AS Gelar Latihan Militer Bersama di Batam

TERASBATAM.ID - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) semakin mempererat kerja sama pertahanan strategis dengan...

Antrean Truk Sampah di TPA Mulai Terurai

TERASBATAM.ID - Pemerintah Kota Batam bergerak cepat mengatasi krisis antrean truk sampah yang memanjang...

Nataru 2025: Pelni Geser KM NGGAPULU, Tiket Diskon 20 Persen

KM Nggapulu dipindah ke rute Barat untuk antisipasi lonjakan penumpang di Batam. Stimulus nasional...

Razia Gabungan: Kendaraan Luar Batam, Pajak Mati Langsung Disikat!

Jelang Nataru, Pemkot Batam bersama Dishub, Samsat, dan Polresta Barelang gelar penertiban besar-besaran. Target...

More like this

Desember Mendatang, Indonesia-AS Gelar Latihan Militer Bersama di Batam

TERASBATAM.ID - Indonesia dan Amerika Serikat (AS) semakin mempererat kerja sama pertahanan strategis dengan...

Antrean Truk Sampah di TPA Mulai Terurai

TERASBATAM.ID - Pemerintah Kota Batam bergerak cepat mengatasi krisis antrean truk sampah yang memanjang...

Nataru 2025: Pelni Geser KM NGGAPULU, Tiket Diskon 20 Persen

KM Nggapulu dipindah ke rute Barat untuk antisipasi lonjakan penumpang di Batam. Stimulus nasional...