TERASBATAM.id: Perjalanan dari Bangkok, Thailand, menuju Siem Reap, Kamboja, tak harus mahal. Najib Aulia Rahman membagikan pengalamannya backpacker hemat selama tiga hari di Siem Reap, termasuk tips transportasi murah dari Bangkok.
1. Menuju Siem Reap:
Alih-alih naik bus langsung Bangkok-Siem Reap yang tiketnya sering habis dipesan jauh hari, Najib memilih opsi “ngeteng” yang lebih ekonomis. Ia naik bus dari Bangkok ke perbatasan Aranyaprathet-Poipet dengan biaya 209 Baht atau sekitar Rp 100 ribu dengan kurs 1 bath Rp 472. Setelah melewati proses imigrasi di kedua sisi perbatasan, ia melanjutkan perjalanan dengan shuttle bus gratis ke Terminal Poipet. Dari sana, ia naik minivan ke Siem Reap seharga 12 dollar AS.
“Kondisi jalan di Kamboja memang belum terlalu baik, tetapi uniknya ada kendaraan dengan setir kiri dan kanan,” tulis Najib dalam catatan perjalanannya.
2. Transportasi di Siem Reap dan Angkor Wat:
Kompleks Angkor Wat sangat luas dan sulit dijangkau dengan berjalan kaki. Najib menyarankan tiga opsi transportasi: tuk-tuk, sepeda, atau motor (termasuk sepeda elektrik). Ia menyewa tuk-tuk seharga 20 dollar AS dari pukul 8 pagi hingga 5 sore, termasuk diantar ke masjid, tempat makan halal, dan kembali ke hostel. Harga standar sewa tuk-tuk berkisar 15 dollar AS, namun Najib memilih opsi yang lebih lengkap.
Tiket masuk kompleks Angkor, yang mencakup berbagai candi lain, seharga 20 dollar AS dan berlaku satu hari penuh.
3. Night Market dan Pub Street:
Pada malam hari, Najib mengunjungi Night Market dan Pub Street yang ramai. Ia menyarankan membawa mata uang dollar AS karena lebih umum diterima di sana. Mata uang Riel Kamboja lebih banyak digunakan oleh penduduk lokal dan sulit ditukar di luar Kamboja. Di Night Market, berbagai oleh-oleh khas Kamboja, seperti gantungan kunci, pasmina, dan kaus, dijual. Najib membeli pasmina seharga 10 dollar AS. Ia juga mengingatkan pengunjung untuk berhati-hati terhadap copet di Pub Street yang ramai.
4. Akomodasi dan Makanan Halal:
Najib menginap di Moonlight Kiss Hostel seharga 8 dollar AS per malam untuk kamar dengan 16 ranjang. Hostel ini dilengkapi kolam renang dan berlokasi di gang kecil. Masjid An-Ni’mah, yang juga dilengkapi madrasah, dan beberapa tempat makan halal berjarak sekitar 200 meter dari hostel. Najib merekomendasikan nasi goreng sapi seharga 2 dollar AS di salah satu tempat makan tersebut. Ia juga menyebutkan Cambodia Muslim Restaurant yang pemiliknya dapat berbahasa Melayu dan pelayannya berbahasa Inggris.
5. Kembali ke Bangkok:
Untuk perjalanan kembali ke Bangkok, Najib memilih bus langsung seharga 30 dollar AS melalui agen perjalanan Virak Butham. Bus ini menjemput penumpang di hotel dan menurunkan mereka di Stasiun Hua Lampong atau Khaosan Road.
Najib mengingatkan wisatawan untuk berhati-hati di imigrasi Kamboja karena adanya potensi pungutan liar oleh oknum petugas. Ia sendiri tidak mengalami masalah saat masuk Kamboja, tetapi beberapa rekannya, termasuk seorang wisatawan dari Spanyol, dimintai sejumlah uang saat keluar, meskipun telah memiliki visa.
