TERASBATAM.ID – Tentara Laut Diraja Thailand (Royal Thai Navy – RTN) secara resmi menandatangani kontrak modernisasi besar-besaran untuk HTMS Chakri Naruebet, satu-satunya kapal induk di Asia Tenggara. Peningkatan kapabilitas ini berpusat pada pembaruan Integrated Platform Management System (IPMS), sebuah langkah yang menunjukkan komitmen Thailand untuk mempertahankan aset maritim strategisnya. Proyek yang melibatkan perusahaan teknologi pertahanan global Thales ini merupakan peningkatan teknis terbesar kapal tersebut dalam hampir tiga dekade, sejalan dengan strategi regional yang lebih luas untuk memperkuat kapabilitas militer laut di tengah persaingan Indo-Pasifik yang kian meningkat.
Modernisasi ini utamanya bertujuan mengatasi masalah keusangan sistem manajemen platform yang telah lama menghambat operasional kapal, sehingga secara signifikan akan meningkatkan efisiensi, ketahanan, dan kesiapan misi. Walaupun fungsi tempur kapal ini terbatas, keputusan untuk berinvestasi pada peningkatan digital alih-alih penggantian kapal menunjukkan pergeseran strategi RTN. Hal ini mencerminkan tren regional yang mana kekuatan maritim menengah mencari solusi modernisasi yang hemat biaya, memaksimalkan usia pakai kapal yang ada sembari mengintegrasikan teknologi angkatan laut generasi baru.
IPMS generasi baru yang dikembangkan oleh Thales akan berfungsi sebagai sistem saraf pusat digital, menyatukan seluruh subsistem mekanis dan listrik, termasuk kendali propulsi, manajemen daya, dan sistem kendali kerusakan. Arsitektur IPMS yang ditingkatkan ini secara efektif bertindak sebagai pengganda kekuatan bagi RTN. Sistem ini akan mengurangi waktu tunda respons, meningkatkan kesadaran situasional, dan memungkinkan komandan untuk mempertahankan kendali penuh meskipun dalam situasi krisis atau gangguan peperangan elektronik, yang sangat vital dalam operasi maritim berintensitas tinggi.
Aspek strategis modernisasi ini semakin menonjol di tengah dinamika geopolitik kawasan. Thailand menggunakan pembaruan ini sebagai langkah strategis untuk menyeimbangkan pengaruh Tiongkok, yang kelompok serang kapal induknya semakin sering beroperasi di dekat jalur laut Asia Tenggara. Dengan memperkuat kapal induk helikopter yang fleksibel ini, Thailand mempertahankan komponen blue-water yang kredibel dan meningkatkan kemampuannya untuk berpartisipasi dalam operasi multilateral, misi bantuan kemanusiaan, dan inisiatif kesadaran domain maritim di Teluk Thailand dan Laut Andaman.
Proyek yang melibatkan mitra industri lokal Universal Communication Systems (UCS) ini juga mendukung tujuan jangka panjang Thailand dalam mengembangkan kapasitas industri pertahanan domestik dan mengurangi ketergantungan pada kontraktor asing. Dengan penyelesaian yang ditargetkan pada awal 2027, modernisasi ini menegaskan tekad Bangkok untuk tetap menjadi aktor maritim yang relevan. HTMS Chakri Naruebet akan muncul sebagai aset yang lebih canggih secara digital, memperkuat postur maritim nasional Thailand dalam lanskap keamanan regional yang sedang berkembang pesat.
[sumber: https://defencesecurityasia.com]


