TERASBATAM.ID – Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia-Papua Nugini (RI-PNG) Mobile Batalyon Infanteri (Yonif) 10 Marinir/SBY menunjukkan empati dan kepeduliannya terhadap masyarakat di wilayah penugasan dengan melayat ke rumah duka di Kampung Kamat, Papua Barat Daya, pada Rabu (05/11/2025).
Kehadiran prajurit TNI Angkatan Laut dari Korps Marinir ini disambut dengan penuh haru oleh keluarga almarhum Willem Saut Kamat dan warga sekitar. Willem Saut Kamat adalah putra dari Ibu Lusia, salah satu warga di kampung tersebut.
Dalam suasana duka, personel Satgas tidak hanya menyampaikan ucapan belasungkawa, tetapi juga memberikan dukungan moral serta bantuan sembako kepada keluarga yang ditinggalkan.
Komandan Pos (Danpos) Kamat menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen TNI AL untuk membangun kedekatan emosional dengan masyarakat.
“Kami ikut berduka cita yang mendalam atas berpulangnya almarhum Willem Saut Kamat. Kegiatan melayat ini merupakan bagian dari kepedulian dan empati Marinir terhadap masyarakat di wilayah penugasan,” ujar Danpos.
Ia berharap, almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan.
Kegiatan melayat ini menegaskan bahwa peran Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 10 Marinir/SBY tidak hanya terbatas pada tugas pengamanan dan menjaga kedaulatan, tetapi juga sebagai mitra masyarakat. Kedekatan ini terjalin erat dalam setiap situasi, baik suka maupun duka, menciptakan hubungan harmonis antara TNI dan rakyat di perbatasan.


