TERASBATAM.ID – Rusia melalui agen ekspor senjatanya, ROSOBORONEXPORT JSC, secara aktif menawarkan pesawat tempur generasi kelima Su-57E kepada negara-negara di Asia Tenggara. Tawaran ini disampaikan secara eksklusif kepada Defence Security Asia bersamaan dengan partisipasi mereka dalam Pameran Maritim dan Aeroangkasa Internasional Langkawi (LIMA) 2025 di Malaysia. Selain Su-57E, Rusia juga menawarkan pesawat tempur super-manuverable Su-35 dan Su-30SME untuk memperkuat kapabilitas angkatan udara di kawasan ini.
Juru bicara ROSOBORONEXPORT JSC menjelaskan, Su-57E dirancang untuk mendominasi wilayah udara sekaligus mampu melancarkan serangan presisi terhadap target darat dan laut. Desainnya yang memiliki tingkat keterdeteksian radar rendah memberikan keunggulan dalam operasi senyap. Pesawat ini dilengkapi dengan sistem radar Active Electronically Scanned Array (AESA) terbaru, sistem peperangan elektronik modern, sistem pendukung pintar untuk pilot, kemampuan manuver ekstrem, serta beragam persenjataan udara canggih. Gabungan teknologi ini menjadikan Su-57E sebagai aset strategis udara yang sangat berbahaya, menurut juru bicara tersebut.
Beberapa negara di Asia Tenggara telah lama mengandalkan pesawat tempur buatan Rusia sebagai tulang punggung kekuatan udara mereka, mengingat keunggulan teknologi dan biaya yang kompetitif. Vietnam menjadi pengguna terbesar aset udara Rusia di kawasan, termasuk Su-27 dan Su-30MK2. Sementara itu, Malaysia mengoperasikan Su-30MKM, varian khusus untuk Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (TUDM), yang dilengkapi teknologi canggih dari berbagai negara. Indonesia juga menggunakan Su-27SK dan Su-30MK2, dan sempat menyatakan minat pada Su-35 meskipun prosesnya terhambat tekanan geopolitik. Myanmar juga dilaporkan mengoperasikan Su-30SME. ROSOBORONEXPORT juga menyatakan kesiapan untuk memperluas kerja sama industri militer, termasuk produksi bersama dan pengembangan sistem senjata, di kawasan Asia Tenggara.


