TERASBATAM.ID – Kepulauan Riau (Kepri), dengan posisi geografisnya yang strategis sebagai gerbang utama Indonesia di perbatasan, terus mengukuhkan perannya dalam percepatan ekonomi digital nasional. Salah satu instrumen kunci yang menjadi fokus adalah Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Inisiatif digitalisasi pembayaran ini tidak hanya bertujuan mempermudah transaksi domestik, tetapi juga merambah ke ranah internasional melalui skema QRIS Antarnegara.
Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau, melalui berbagai agenda dan program, secara aktif mendorong implementasi QRIS, khususnya dalam konteks ekonomi lintas batas. Hal ini tercermin dari tema sentral “QRIS Antarnegara: Penguat Ekonomi Lintas Batas dari Kepulauan Riau” yang diangkat dalam berbagai diskusi, termasuk dalam lomba opini media yang digagas BI Kepri.
Pengembangan QRIS Antarnegara di Kepri memiliki beberapa dimensi strategis. Pertama, kemudahan transaksi bagi wisatawan. Batam dan Bintan, sebagai destinasi wisata internasional, sangat diuntungkan dengan adanya QRIS yang memungkinkan wisatawan dari negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia untuk bertransaksi dengan mudah menggunakan aplikasi pembayaran di negara asal mereka, tanpa perlu menukar mata uang fisik. Ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan, tetapi juga berpotensi mendongkrak jumlah dan nilai transaksi pariwisata.
Kedua, QRIS menjadi jembatan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kepri untuk “Go Global”. Dengan sistem pembayaran digital lintas negara, UMKM di Kepri dapat lebih mudah menjangkau pasar internasional, menerima pembayaran dari konsumen asing, dan pada akhirnya meningkatkan daya saing produk lokal di kancah global. Ini sejalan dengan visi ekonomi digital maritim yang kuat, di mana pembayaran digital menjadi urat nadi perdagangan di wilayah kepulauan.
Ketiga, digitalisasi pembayaran melalui QRIS dipandang sebagai wajah baru perdagangan perbatasan. Transaksi yang lebih efisien, transparan, dan tercatat akan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan perbatasan. Ini juga mendukung integrasi sistem pembayaran regional ASEAN, menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih terhubung dan efisien di tingkat Asia Tenggara.
Dengan terus mendorong adopsi dan perluasan QRIS, Kepulauan Riau, khususnya Kota Batam, siap menjadi model bagi penguatan ekonomi digital lintas batas. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya menyederhanakan proses transaksi, tetapi juga menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di wilayah perbatasan Indonesia.
[f pangestu]


