TERASBATAM.ID- PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung kemajuan pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) melalui Program Pertamina UMK Academy 2025. Kegiatan pembinaan komprehensif ini diikuti oleh 1.490 UMK dari seluruh Indonesia, dengan 218 UMK di antaranya berasal dari lima provinsi di wilayah Sumbagut (Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat) yang siap bersaing di tingkat nasional.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menyatakan bahwa program yang diselenggarakan secara hybrid di Medan ini merupakan bukti nyata dukungan Pertamina terhadap penguatan ekonomi.
“Melalui kegiatan ini, kami berikan pelatihan, berbagai modul menarik, serta pendampingan kepada pelaku UMK,” ujar Fahrougi. Ia menjelaskan, UMK Academy bertujuan membentuk pelaku usaha yang tangguh, mandiri, dan siap bersaing di pasar yang lebih luas, sekaligus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. Dukungan juga mencakup pengurusan legalitas produk (sertifikat halal, PIRT, BPOM) dan business matching dengan rantai pasok lokal hingga internasional.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Provinsi Sumatera Utara, Naslindo Sirait, mengapresiasi kolaborasi dengan Pertamina ini, khususnya dalam membahas pentingnya legalitas usaha. “Kami sangat berterima kasih kepada Pertamina, karena bisa menjalankan Tanggung Jawab Sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) dengan memberikan pelatihan ini. Semoga kegiatan ini berkelanjutan dan kami siap bekerja sama,” kata Naslindo.
Salah satu peserta, Prima Takasi Ginting, pemilik Minyak Karo Mejuah-Juah, mengakui manfaat program ini. “Saya ikut Pertamina UMK Academy ini karena sangat banyak membantu, baik dalam pengembangan usaha di bidang offlinemaupun online. Kami diajarkan strategi mengembangkan bisnis dan pernah dibantu dalam permodalan,” ungkap Prima, yang merasa lebih siap bersaing di pasar lokal hingga global. Program ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 8 tentang pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta Asta Cita ketiga visi Presiden dan Wakil Presiden dalam menciptakan lapangan kerja dan mengembangkan kewirausahaan.
[winneke asmeralda]


