TERASBATAM.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam mencatat adanya penurunan jumlah penumpang angkutan udara dan laut domestik di kota tersebut pada Februari 2025. Namun, di sisi lain, terjadi peningkatan signifikan dalam volume kargo laut.
Data BPS menunjukkan jumlah penumpang angkutan udara domestik di Batam pada Februari 2025 sebanyak 275.519 orang. Angka ini turun 16,11 persen dibandingkan Januari 2025 yang mencapai 328.430 orang.
Kepala BPS Kota Batam, Eko Aprianto, menjelaskan bahwa penurunan ini merupakan fenomena yang umum terjadi. “Penurunan jumlah penumpang ini merupakan hal yang lumrah, mengingat Februari memiliki jumlah hari yang lebih sedikit, sehingga aktivitas penerbangan dan pelayaran cenderung menurun,” ujarnya, Senin (14/04/2025).
Secara rinci, jumlah penumpang yang datang ke Batam melalui jalur udara tercatat sebanyak 135.758 orang, turun 17,80 persen. Sementara itu, penumpang yang berangkat dari Bandara Hang Nadim sebanyak 139.761 orang, turun 14,40 persen.
Untuk penumpang udara internasional, BPS mencatat jumlahnya sebanyak 8.476 orang, turun 4,83 persen. Penumpang yang datang menurun dari 4.599 orang menjadi 3.912 orang, namun penumpang yang berangkat justru meningkat dari 4.307 menjadi 4.564 orang, atau naik 5,97 persen.
Penurunan juga terjadi pada angkutan laut domestik. Jumlah penumpang tercatat sebanyak 285.210 orang, turun 19,23 persen dibandingkan Januari. Rinciannya, penumpang yang datang ke Batam melalui jalur laut sebanyak 147.030 orang, dan yang berangkat dari pelabuhan di Batam sebanyak 138.180 orang.
“Untuk penumpang laut internasional, jumlah kedatangan sebanyak 185.959 orang, turun 23,91 persen dari bulan sebelumnya. Sedangkan keberangkatan tercatat 199.976 orang, turun 7,93 persen,” jelas Eko.
Sementara itu, sektor logistik menunjukkan tren yang berbeda. Angkutan udara domestik mengalami penurunan volume bongkar sebesar 52,85 persen menjadi 1.209,53 ton. Namun, volume muat kargo justru naik 8,04 persen menjadi 643,46 ton.
Untuk kargo internasional, volume bongkar turun menjadi 3,99 ton, sedangkan volume muat naik menjadi 1,43 ton atau meningkat 35,97 persen dibandingkan Januari.
Berbeda dengan udara, angkutan barang lewat laut mencatatkan tren positif. Volume bongkar barang domestik naik 17,08 persen menjadi 871.513 ton, sedangkan volume muat naik 8,04 persen menjadi 236.926 ton.
Kenaikan signifikan terjadi pada volume bongkar barang internasional yang melonjak 25,54 persen menjadi 431.386 ton. Namun, volume muat barang internasional justru menurun 38,01 persen dari bulan sebelumnya menjadi 187.718 ton.
“Kenaikan kargo laut, khususnya internasional, menjadi indikator meningkatnya aktivitas perdagangan dan distribusi barang yang patut kita dorong terus ke depannya,” kata Eko.