TerasBatam.id: Pusat Layanan Autis (PLA) Batam mulai menggelar pembelajaran tatap muka bagi siswa didik berkebutuhan khusus autis pada Senin (25/10/2021) kemarin. Selama hampir dua tahun belajar di rumah karena Pandemic Covid-19 membuat orangtua antusias dan senang dengan dimulainya pembelajaran tatap muka.
Kepala PLA Batam Riniatun kepada www.terasbatam.id , Senin (25/10/2021) mengatakan, PTM yang diterapkan dengan standart protocol kesehatan yang ketat, semua anak dan tenaga pengajar memakai masker dan alat pelindung diri.
“Kita menerapkan protocol kesehatan yang ketat, semua memakai masker dan APD (alat pelindung diri),” kata Riniatun.
Menurut Riniatun, namun durasi belajar dikurangi, dari 1 jam untuk anak dengan kategori tertentu menjadi 30 menit saja, sedangkan untuk tahap berikutnya dari 3 jam belajar menjadi 2 jam pelajaran.
“kita kurangi durasi waktunya,” kata Riniatun.
Rini mengatakan, di PLA saat ini terdapat 36 murid dengan 12 orang tenaga pengajar, untuk anak kategori therapy ditangani dengan pola 1 orang murid dengan 1 orang guru, sedangkan untuk tahap berikutnya satu orang guru dengan 3 atau 4 orang anak.
Dimulainya PTM ini disambut antusias dan rasa syukur yang mendalam dari para orangtua, salah satunya seperti yang disampaikan Ira yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus autis bermana Rizki.
“Alhamdulillah sekali ya, karena selama pandemic ini belajar di rumah, sementara saya sendiri tidak tahu bagaimana mengajari anak saya, syukur sekarang ini bisa ditangani langsung,” kata Ira.
Menurut Ira, selama belajar secara daring di rumah, para guru hanya memberikan tips-tips saja, sedangkan yang melaksanakannya langsung orangtua kepada anaknya.
“Ini yang menjadi kesulitan bagi saya, syukurlah sekarang ini bisa belajar langsung,” kata Ira.
PTM bagi anak berkebutuhan khusus ini dapat dilaksanakan lebih lambat satu bulan setelah PTM di sekolah umum dilaksanakan. Desakan agar PTM di sekolah Autis sudah disampaikan oleh PLA Batam.
Menurut Riniatun, selama masa pandemic ini PLA memberikan melalui webinar dan zoom meeting atau layanan video call untuk memberikan materi didik, walaupun hasil yang didapat tidak begitu maksimal.
“dibilang efektif ya efektif tetapi dibilang tidak juga demikian, maka kami minta karena yang regular telah diperbolehkan tatap muka, maka kami minta Dinas Pendidikan Provinsi juga mengizinkan kepada kami untuk menggelar tatap muka dalam waktu dekat ini,” kata Riniatun.
PLA adalah layanan yang dibangun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, namun Pemerintah Kota Batam berperan untuk memberikan fasilitas berupa bantuan kecil berbentuk kelengkapan ruangan seperti AC dan bantuan operasional.
Pusat layanan autis ini diresmikan 28 Februari 2014 lalu memiliki dua kelas, yakni kelas individual dan kelas transisi. Kelas individual terdiri dari terapi wicara, terapi okupansi, sensori integrasi dan pendidikan luar biasa. Sedangkan kelas transisi merupakan kelas lanjutan bagi anak berkebutuhan khusus yang sudah bisa baca tulis dan berkomunikasi.


