TerasBatam.id:Pemerintah Pusat belum memberikan penjelasan secara rinci dan detil kepada pemerintah daerah mengenai distribusi vaksin Covid-19 yang akan dialokasikan kepada masyarakat melalui pemerintah kabupaten dan kota.
Seperti Pemerintah Kota Batam (Pemko Batam) dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau yang masih menunggu informasi lanjutan dari Pemerintah Pusat terkait distribusi dan alokasi vaksin kepada masyarakat.
Walikota Batam Muhammad Rudi, pertengahan Desember lalu mengatakan, jadwal distribusi vaksin ke daerah, seperti Batam kemungkinan baru akan diinformasikan oleh pemerintah pusat pada akhir Desember atau awal Januari, atau masuk dalam tahap kedua yang akan dilakukan antara Februari – Maret.
“Untuk siapa saja yang akan diberikan masih kita tunggu dulu petunjuk dari pusat, karena sampai saat ini kami belum menerima informasi apapun terkait hal tersebut,” kata Rudi.
Menurut Rudi, system pendistibusian vaksin Covid-19 sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, tidak didasari oleh permintaan ataupun usulan dari Pemerintah Daerah.
“Sistem pendistribusiannya bukan didasari oleh permintaan, vaksin disiapkan sesuai dengan jumlah penduduk, jadi pemerintah pusat sudah punya data, penduduk Batam berapa banyak dan berapa yang akan didistribusikan, yang diprioritaskan ialah tenaga medis dan pihak keamanan, mereka sudah tahu, dan kita menunggu saja,” jelas Rudi.
Rudi memastikan bahwa belum ada informasi maupun pemberitahuan dari Pemerintah Pusat kepada pihaknya mengenai distribusi vaksin tersebut, namun pihaknya yakin bahwa seluruh warga Batam akan diberikan vaksin karena seluruh masyarakat harus mendapatkannya.
“Seluruh anak bangsa ini akan diberikan vaksin itu, targetnya sudah seperti itu. Tinggal siapa duluan, vaksinya pasti cukup, tidak diminta pun vaksin itu oleh pemerintah daerah, pasti akan dikirim kepada tiap-tiap daerah. Hanya orang yang umur 59 tahun saja yang tidak diberikan vaksin, karena sudah tua, itu aturannya,” kata Rudi.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Mohammad Bisri mengatakan, Provinsi Kepri saat ini menjadi Provinsi yang masuk dalam 5 besar Provinsi dengan pasien Covid-19.
“walau pada kenyataannya lonjakan pasien di Kepri memang belakangan baru terjadi. Jika dibandingkan Provinsi lain memang sudah terjadi kenaikan sejak awal pandemic terjadi, waktu itu Kepri berhasil mengendalikan lonjakan, ini sesuai dengan kebijakan nasional kita yang ingin semua provinsi berhasil mengendalikan laju Covid-19, dengan begitu kita lebih siap menghadapi Covid-19 ini,” kata Bisri.
Jumlah terbesar pasien Covid-19 di Provinsi Kepri mayoritas berasal dari Batam, sedangkan 6 Kabupaten dan Kota lainnya hanya berkontribusi lebih kecil dibandingkan dengan Batam.
“distribusi vaksin ke Kepri sampai saat ini belum ada informasi kepada kami di pemerintah Provinsi, masih menunggu kabar dari Pemerintah Pusat,” kata Bisri.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Provinsi Kepri per 1 Januari 2021, total jumlah pasien Covid-19 sebanyak 7.155 orang, dengan jumlah pasien sembuh sebesar 6.386 orang dan meninggal 179 orang, dari data tersebut sebesar 79 persen berasal dari Batam.


