TerasBatam.id: Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad sedikit meradang jika dinilai oleh Walikota Batam Muhammad Rudi bahwa pembagian vaksin di Batam tidak proporsional dengan jumlah penduduk yang ada. Penilaian tersebut sebagai sikap Su’udzon semata, alias berburuk sangka kepada orang lain.
“Pembagian vaksin di Batam ini sangat proporsional, kalau tidak vaksinasi di Batam tidak akan mencapai 73 persen, kadang-kadang itu hanya Su’udzon saja. Saya kira semua kita bagi sesuai dengan jumlah penduduk, kan buktinya di Batam kegiatan besar apapun kita dukung,” kata Ansar Ahmad disela-sela kegiatan Vaksinasi Masyarakat di Fasum Perumahan Permata Laguna, Tanjunguncang, Batam, Jumat (27/8/2021) yang digelar oleh anggota DPRD Provinsi Kepri Irwansyah.
Menurut Ansar, Pemerintah Provinsi Kepri tidak memilah-milah atau pilih kasih terkait penyaluran vaksin, apalagi dengan jumlah penduduk Batam yang cukup besar dibandingkan Kabupaten dan Kota lain di Kepri.
“kami tidak milah-milah, karena Batam ini penduduk terbesar jadi porsinya lebih besar, kalau tidak proporsional saya kira capaian vaksinasi di Batam baru mencapai 50 persen,’ kata Ansar.
Ansar yang didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Mohammad Bisri juga memastikan bahwa stok vaksin di Batam paling banyak jumlahnya dibandingkan stok di kabupaten kota lainnya di Kepri.
“paling banyak stok vaksin itu di batam. Silakan itu kejar dengan program di Batam juga. Jadi tidak ada kami pilih kasih dengan kabupaten kota. Semua kadang-kadang dikaitkan dengan macem-macem ya,” kata Ansar.
Sebelumnya Walikota Batam Muhammad Rudi minta Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad untuk proporsional dalam penyaluran vaksin di Kota Batam agar capaian vaksin untuk usia 12 hingga 17 tahun dapat ditingkatkan.
Pemprov Kepri selama ini menyalurkan vaksin secara merata kepada 7 Kabupaten dan Kota, sementara Batam yang memiliki penduduk paling banyak menilai bahwa pembagian vaksin tersebut seharusnya proporsional dengan jumlah penduduk yang ada.
“Kemarin (Kamis ) sudah zoom meeting dengan pak Gubernur dan kita minta agar penyaluran vaksin proporsional dengan jumlah penduduk. Karena anak-anak di Batam vaksinasi terendah diantara kabupaten dan kota saat ini,” kata Rudi dalam konferensi pers di gedung Marketing Centre, BP Batam, Jumat (20/08/2021).
Rudi menjelaskan, rendahnya capaian vaksin untuk usia 12 hingga 17 tahun atau anak-anak dan remaja di Batam bukan disebabkan karena tenaga yang tidak siap tetapi vaksinnya yang tidak tersedia.
“Artinya kita minta proporsional dalam pembagian vaksin karena penduduk Batam itu besar sekali,” kata Rudi.


