TERASBATAM.ID – Di tengah lanskap perbatasan yang penuh tantangan, secercah harapan terpancar dari Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur Jauh, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya. Bukan hanya derap langkah penjaga negara yang terasa, namun juga riuh rendah suara anak-anak yang tengah belajar. Inilah potret Bhakti TNI di bidang pendidikan yang diinisiasi oleh Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 10 Marinir/SBY Gobang IV.
Senin (21/07/2025), para prajurit Marinir ini kembali menunjukkan bahwa tugas mereka tak sekadar menjaga garis batas negara. Sebelum lonceng sekolah berbunyi di SD YPPK Kamat, mereka hadir mengisi waktu pagi anak-anak dengan kegiatan yang tak kalah penting: membuka jendela ilmu. Membaca, menulis, berhitung, hingga pelajaran dasar lainnya diajarkan dengan penuh kesabaran dan kehangatan.
Inisiatif ini bak oase di tengah keterbatasan. Bapak Fransiskus, Kepala Sekolah SD YPPK Kamat, tak dapat menyembunyikan rasa terima kasihnya. “Kami sangat terbantu. Anak-anak jadi lebih semangat dan terisi waktunya sebelum pelajaran dimulai, bahkan di hari libur pun mereka tetap mendapatkan ilmu,” tuturnya dengan haru.
Letkol Mar Aris Moko, Komandan Satgas Gobang IV, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata kepedulian TNI terhadap pendidikan, terutama di daerah-daerah terpencil yang seringkali kekurangan akses dan tenaga pengajar. “Setiap huruf yang mereka pelajari adalah langkah kecil menuju masa depan yang besar,” ujar Letkol Mar Aris Moko, mengutip semangat yang mendasari kegiatan ini.
Lebih dari sekadar transfer ilmu, kehadiran para Marinir berseragam loreng ini juga membangun jembatan hati dengan masyarakat. Pendekatan humanis dan penuh kasih yang mereka tunjukkan tak hanya meningkatkan kualitas generasi muda di tapal batas negeri, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antara TNI dan rakyat. Di Kampung Kamat, di ujung timur Indonesia, para prajurit Yonif 10 Marinir/SBY Gobang IV tak hanya menjaga perbatasan, tetapi juga menyalakan pelita harapan di ruang-ruang kelas sederhana.
