TERASBATAM.ID – Penggunaan Sustainable Aviation Fuel (SAF) oleh maskapai Pelita Air untuk penerbangan rute Jakarta–Bali pada Rabu (20/8/2025) dinilai sebagai langkah awal yang penting dalam transisi energi di sektor penerbangan. Bahan bakar ramah lingkungan ini dibuat salah satunya dari minyak jelantah.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bidang Energi, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim, Agus Ismail, menilai SAF mampu mengurangi emisi karbon hingga 84 persen. Upaya ini dinilai krusial untuk mendukung target Indonesia mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
“SAF sangat berperan dalam mendorong ekonomi sirkular karena dapat memperpanjang siklus produk dan bahan baku, mengurangi limbah, serta menciptakan peluang bisnis,” ujar Agus di Jakarta, Jumat (22/8/2025).
Menurut Agus, masyarakat dapat menjual minyak jelantah langsung ke Pertamina dengan harga yang lebih baik. Ia juga mengapresiasi kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang melarang ekspor minyak jelantah sejak Januari 2025.
“Jika pelarangan ekspor tidak dilakukan, Pertamina pasti akan kekurangan bahan baku,” jelasnya.
Agus menegaskan, PKS berkomitmen mendukung kebijakan energi ramah lingkungan melalui dukungan regulasi dan anggaran. Pihaknya mendorong pemerintah untuk menambah Penyertaan Modal Negara (PMN) ke Pertamina agar kapasitas produksi SAF meningkat, serta memberikan insentif pajak agar SAF lebih kompetitif di pasar.
[sumber: https://pks.id]


