TERASBATAM.ID – Penutupan sejumlah lapangan golf di Singapura menjadi peluang bisnis emas bagi Batam. Palm Springs Golf & Country Club Batam, salah satu properti milik Sinarmas Land, kini menjadi magnet baru bagi para pegolf asal Singapura dan Malaysia.
Hal tersebut diungkapkan Steven Japari, Indonesia Golf Division Head Sinarmas Land, dalam acara Media Networking di Batam, Kamis (11/9/2025). Menurutnya, sekitar enam hingga tujuh lapangan golf di Singapura telah tutup, termasuk Marina Bay Golf Course. Kondisi ini membuka peluang besar bagi Batam, mengingat jumlah pegolf di Singapura mencapai 50 ribu orang, termasuk para ekspatriat.
Palm Springs Golf Batam sendiri mencatat sekitar 40 ribu kunjungan pegolf setiap tahunnya. Keunggulan utama yang ditawarkan Batam adalah layanan caddy, yang tidak tersedia di Singapura maupun Malaysia. “Pegolf di Batam mendapatkan pengalaman bermain berbeda, karena ditemani caddy yang membantu selama pertandingan. Ini nilai tambah yang tidak mereka dapatkan di negara lain,” jelas Steven.
Dini Muldini, Department Head Palm Springs Golf Batam, menambahkan bahwa lapangan golf seluas 244 hektare dengan 27 lubang ini dirancang oleh legenda golf dunia Larry Nelson. Selain itu, lapangan ini juga terintegrasi dengan kawasan hunian dan resor Nuvasa Bay.
Mario E, Head of Sales Promotion Nuvasa Bay, menyebut lokasi Palm Springs yang strategis, hanya selangkah dari Singapura dan Malaysia, menjanjikan potensi besar bagi sektor pariwisata dan investasi properti. Meskipun ia menyoroti tingginya harga tiket feri Batam-Singapura, ia optimistis kebijakan bebas visa, seperti yang diatur dalam PP Nomor 95 Tahun 2024, akan semakin mendorong kunjungan wisatawan mancanegara ke Batam.
[moza p amelia]


