TERASBATAM.id – Dua politisi Partai NasDem di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) secara bersamaan menghadapi pemeriksaan intensif dari Polda Kepri pada Kamis (10/4/2025). Mantan Wali Kota Batam yang juga Ketua DPW Partai NasDem Kepri, Muhammad Rudi, diperiksa terkait dugaan korupsi proyek revitalisasi Dermaga Utara Pelabuhan Batu Ampar. Sementara itu, anggota DPRD Provinsi Kepri dari fraksi NasDem, Lik Khai, diperiksa terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus penimbunan Daerah Aliran Sungai (DAS) Baloi.
Pemeriksaan terhadap Muhammad Rudi berlangsung sejak pukul 09.00 WIB. Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Kepri, Kombes Pol Silvester Mangombo Marusaha Simamora, membenarkan pemeriksaan tersebut dan menyatakan pihaknya masih mendalami Tupoksi Rudi serta informasi yang diketahuinya terkait proyek dermaga. Besaran dugaan kerugian negara dalam kasus ini masih dalam proses pendalaman.
Di hari yang sama, Lik Khai juga menjalani pemeriksaan di Polda Kepri sejak pukul 09.00 WIB terkait kasus penimbunan DAS Baloi. Kombes Pol Silvester menjelaskan bahwa pemeriksaan terhadap Lik Khai fokus pada sejauh mana perannya dalam peristiwa yang diduga melanggar ketentuan tersebut. Pihak kepolisian telah memeriksa setidaknya enam orang saksi dalam kasus ini, termasuk Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Pemko Batam, Suhar.
Surya Paloh Kirim Pengacara Kawal Lik Khai

Usai menjalani pemeriksaan, Lik Khai menyampaikan apresiasi kepada Polda Kepri atas profesionalisme mereka dan kesempatan yang diberikan untuk mengklarifikasi persoalan tersebut. “Apa yang saya tahu sudah saya sampaikan. Hasil pemeriksaan kami serahkan kepada tim hukum,” ujarnya kepada wartawan.
Tim hukum Lik Khai, yang diwakili oleh Husni Thamrin dari Badan Advokasi Hukum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, menegaskan bahwa kliennya tidak memiliki keterkaitan dengan aktivitas penimbunan DAS Baloi. “Beliau hanya sebagai Wakil Rakyat yang menyampaikan aspirasi ke pemerintah kota Batam terkait adanya pendangkalan sungai, atau semrawutnya aliran sungai di perumahan itu,” jelas Thamrin.
Thamrin mengungkapkan bahwa ia mendapat perintah langsung dari Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, untuk mendampingi Lik Khai, yang dikenal sebagai sosok “vote-getter” di kalangan etnis Tionghoa dan pernah menjabat sebagai bendahara partai di kepengurusan sebelumnya. Keberhasilan Lik Khai sebagai penarik suara juga terbukti dari keberhasilan anaknya, Jelvin Tan, meraih kursi DPRD Kota Batam dari Dapil Lubuk Baja.
Sementara itu, Muhammad Rudi, yang juga merupakan Ketua DPW Partai NasDem Kepri, memiliki pengaruh politik yang signifikan di provinsi Kepri. Keberhasilan istrinya, Marlin Agustina, menjadi Wakil Gubernur Kepri periode 2019 – 2024 dan keberhasilannya mempertahankan kursi Wali Kota Batam selama dua periode menjadi bukti kekuatan politiknya. Meskipun gagal dalam perebutan kursi Gubernur Kepri pada Pemilu 2024 lalu, putranya, Randi Zulmariadi, berhasil meraih kursi DPR RI dari Dapil Kepri.
Pemeriksaan terhadap dua tokoh penting Partai NasDem di Kepri ini tentu menjadi sorotan tajam dan berpotensi menimbulkan gejolak politik di tingkat daerah. Perkembangan lebih lanjut dari kedua kasus ini akan terus dipantau.


