TERASBATAM.ID – Polresta Barelang tengah mendalami dugaan kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus program pendidikan atau pelatihan kerja (Ferienjob) palsu di Jerman. Kapolresta Barelang, Kombes Pol. Zaenal Arifin, bertekad kasus ini tidak hanya berhenti pada jerat penipuan, melainkan harus dibuktikan unsur TPPO-nya.
Pengusutan ini diperkuat setelah Polresta Barelang menerima kunjungan dan berkoordinasi langsung dengan Atase Kepolisian Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin, Kombes Pol. Shinto Silitonga, pada Sabtu (18/10/2025).
“Ada sebagian [korban] dari Batam, tidak hanya dari Batam, dari luar [daerah] juga,” ujar Kombes Pol Zaenal Arifin. “Saya ingin tidak dijerat dengan pasal penipuan saja, tetapi dengan kasus TPPO-nya.”
Modus operandi yang digunakan pelaku adalah mengundang korban untuk mengikuti program di Jerman, menjanjikan kesempatan mendapatkan sertifikasi, beasiswa, atau pelatihan. Namun, setelah korban tiba di Jerman, program tersebut tidak sesuai dengan kesepakatan awal.
Para korban, yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi bahkan lulusan S2, tertarik karena ingin memperoleh sertifikasi dan meyakini program ini merupakan penawaran resmi dari negara Jerman.
“Dia mau sekolah, dapat beasiswa atau pelatihan, katanya tidak. Dia sudah bayar. Saya sudah S2 semuanya, saya ingin mendapat sertifikasi yang lain,” jelas Zaenal, menirukan pengakuan korban.
Polresta Barelang menerima pengaduan dari para korban yang saat ini masih berada di Jerman. Kombes Zaenal Arifin optimistis kasus ini dapat diungkap dengan cepat, terutama setelah adanya koordinasi erat dengan Atase Kepolisian KBRI Berlin.
“Saya yakin kasus ini akan cepat kita ungkap,” tegasnya.
Saat ini, tim Polresta Barelang sedang melakukan sinkronisasi data terkait laporan dan mendalami lebih lanjut kasus TPPO yang berulang dengan modus program pelatihan palsu ini.


